LENTERASULTRA.com-Harapan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Muna untuk memperoleh rumah layak dan murah yang disiapkan pemerintah, masih belum bisa terwujud cepat. Program yang dicetukan Bupati Rusman Emba itu rupanya tak semulus gagasanya yang berapi-api. Berbagai kendala menghambat proyek yang lokasinya sudah disiapakan di wilayah Motewe itu.
Padahal, Memorandum of Understanding (MoU) bersama pihak ketiga telah diteken medio September tahun lalu. Sejumlah persyaratan administrasi maupun syarat lainnya telah terpenuhi. “Ada sedikit kendala dengan Kementerian Perumahan, kita mau cek kembali,” aku La Mahi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muna.
Terkait, apa pula yang belum final, mantan camat Maligano, belum juga mengetahui secara pasti. Tapi, dari sisi persyaratan diyakininya telah sesuai prosedural. Namun, dirinya tak mau berandai-andai. Untuk memastikan itu, komunikasi bersama pemerintah pusat menjadi acuan, apa sebenarnya kendala, hingga tak kunjung terakomodir.
“Masyarakat juga sudah tahu. Tahapan sosialisasi sudah dilakukan. Tapi, kalau apa yang menjadi kendala, tunggu saja dulu pertemuan saya dengan pihak Kementerian,” terangnya sembari mengaku, lokasi telah siap yakni 40 ribu hektar di Kecamatan Lasalepa itu.
Sebenarnya, dengan adanya hunian itu, bukan saja pegawai diporsikan. Melainkan, masyarakat yang selama ini belum memiliki rumah representatif, diberi kesempatan untuk memiliki tempat tinggal itu. Tentunya, subsidi bakal diberlakukan. Luas rumah pun sekitar 10×15 meter.
Sedangkan rumah nelayan di Meleura tahun, Bappeda memastikan bahwa 50 unit rumah sebentar lagi dibangun dikawasan pariwisata tersebut. Sejumlah izin lokasi yang memang menjadi masalah krusial, sudah tak bermasalah lagi alias tuntas. Sesuai rencana, Medio April, program bantuan rumah nelayan direalisasikan. “Bulan empat (baca April) sudah dikerjami,” pungkasnya. (ery)