LENTERASULTRA.com-Pemkot Kendari mengawal penanggalan Maret 2018 dengan galau. Pimpinan utama mereka, Adriatma Dwi Putra (ADP), sampai saat ini masih di menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta dengan status hukum yang belum jelas. Kantor Walikota Kendari pagi ini nampak sepi.
Aktivitas kantor tampak terlihat tak seperti biasanya, suasana seakan menunjukkan kesedihan di wajah-wahah para Aparatur Sipil Negera (ASN) lingkup Kota Kendari. Bahkan, meja registrasi tamu terlihat kosong. Padahal, biasanya meja itu sejak pagi sudah diisi oleh Provos Pamong Praja.
Sulkarnain Wakil Walikota Kendari masuk kantor sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi. Di ruang kerjanya, ia mengadakan pertemuan terputup dengan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sedangkan ruang kerja sang Walikota ADP tertup tanpa dijaga staf. Diluar, hanya petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di gerbang kantor.
Kesedihan atas terjaringanya sang pimpinan, nampak terlihat diwajah Wakil Walikota Surkarnain. Dia langsung meninggalkan kantor, usai melakukan pertemuan dengan para kepala SKPD untuk memastikan semua aktivitas perintahan berjalan normal. Saat ditemui awak media, Sulkarnain tidak banyak berkomentar. Dirinya hanya tetap memastikan semua aktivitas berjalan dengan normal.
“Kita kaget dan shok setelah mendengan informasi dan peristiwa kemarin. Saya sendiri sangat shock dengan berita ini,” ungkap Sulkarnain Kadir, saat ditemui di Kantor Walikota Kendari, Kamis 1/3/2108. Meskipun demikian, politisi PKS ini tetap harus bisa memastikan selurub aparat Pemkot dan ASN Kendari bekerja dan memaksimalkan tugas dan fungsinya masing-masing.
“Kita ini melayani masyarakat, jadi pelayanan tidak boleh terhenti. Makanya tema-teman harus melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya,” harap Sulkarnain. Dikatakannya, salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada sang pemimpin adalah dengan tetap bekerja secara maksimal.
Dengan begitu kemudian, katanya, ADP bisa fokus dengan apa yang sedang dihadapi. “Kita berharap dan berdoa musibah ini bisa dilewati dengan baik. Kan belum ada juga kesimpulan. Saya berdoa dan berharap beliau (ADP) bisa kembali ke Kota Kendari untuk memimpin kita semua,” ucapnya.
Saat ditanyai soal Plt Walikota, dirinya enggan berkomentar. Sulkarnain tidak mau terburu dan terlalu jauh memikirkan soal Plt. Sebab dirinya masih sangat berharap besar sang Walikota masih bisa kembali mempin Kota Kendari.
“Kami semua berharap Pak ADP kembali. Jangan terlalu buru-buru, kita harus bersabar. Lagian belum ada kesimpulan. Kita harus bisa manahan diri menunggu proses ini. Kita kedepankan praduga tidak bersalah karena kita negara hukum,” bebernya.
Sejak ADP dibawa KPK, Rabu malam, dirinya belum berkomunikasi dengan Walikota. Orang-orang yang biasa ia kontak untuk berkomunikasi dengan ADP tidak bisa dikontak. Dirinya hanya bisa berkomunikasi lewat pihak keluarga. “Saat mendengar informasi kemarin, saya kan posisinya lagi di Jakarta. Pas dapat kabar langsung hubungi orang-orang yang biasa saya bisa berkomunikasi dengan beliau, tetapi tidak bisa,” tuturnya.
Ia mengatakan Pemkot Kendari terus mendoakan dan mensupport san pimpinan agar bisa melewati semua proses yang tengah dijalani. Untuk itu, dia tetap menjaga dan memastikan aktivitas berjalan dengan normal. Dia juga menghimbau agar seluruh aparat dan ASN pemerintahan tetap berkerja maksima. (isma)