LENTERASULTRA.com-Setiap hujan mengguyur Kota Kendari, dengan intensitas yang lumayan deras, sejumlah titik di metro ini pasti dilanda banjir. Sejumlah pemukiman padat penduduk seringkali tergenang air yang surutnya lama. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus memikirkan upaya penanganannya.
Walikota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) menargetkan akan menuntaskan banjir di kota lulo ini dua tahun kedepan. Untuk penanganannya, pihaknya menganggarkan Rp 30 miliar, ditambah bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp 50 miliar, guna membenahi berbagai infrastruktur. “Kita prioritas urus di sungai Wanggu, Lepo-lepo dan sekitarnya serta sejumlah titik lainnya,” kata ADP.
Kepala daerah termuda di Sultra ini berani pasang target bahwa dua tahun kedepan, kota yang ia pimpin sejak Oktober 2017 lalu ini bisa dituntaskan. Hal ini bahkan sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sebab untuk penuntasannya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemkot Kendari.
Dikatakan mantan anggota DPRD Sultra ini, pihaknya dan pemerintah pusat sudah menyepakati soal upaya penanganan banjir di sungai Wanggu. Dimana pemerintah pusat akan buat “sheet pile” dengan menyiapkan bantuan anggaran sekitar Rp 50 miliar. Sedangkan pemkot Kendari mengurusi soal pembebasan penggunaan lahan. Namun pengerjaannya tentu dilakukan secara berjenjang.
“Kami berharap wilayah-wilayah yang berpotensi banjir di Kota Kendari ini bisa direduksi. Makanya, kita terus pikirkan bagaimana penanganan yang tepat. Sebab masalah ini cukup rumit dan butuh kerjasama semua pihak. Termasuk masrakat,” ucapnya.
Lanjut ADP, daerah rawan banjir lainnya yang belum memiliki drainase maupun sudah ada namun tak berfungsi, pihaknya juga menyediakan anggaran sekitar Rp 30 miliar. “Saya akan bangun secara komprehensif drainase maupun saluran-saluran yang menjadi wewenang pemerintah Kota Kendari. Kita akan beruapaya untuk memaksimalkan. Mulai tahun ini, sudah mulai digodok sebab anggarannya kami sudah disiapkan,” bebernya.
Dia juga berjanji untuk memaksimalkan kebutuhan air bagi masyarkat. Termasuk mengurangi banjir di ibu kota ini. “Untuk menangani banjir harus kita pikirkan berama-sama. Makanya kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Kota Kendari merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara, tentunya kita harus bersama-sama kita pikirkan langkah prefenitif apa yang harus kita lakukan,” pungkas Sekretaris DPW PAN Sultra ini. (isma)