LENTERASULTRA.com-Ketua PAN Muna Barat, LM Rajiun Tumada sama sekali tidak hirau dengan ancaman pemecatan dirinya oleh Sekretaris PAN Sultra, Adriatma Dwi Putra (ADP). Dead line waktu 2 x 24 jam yang diberikan terhadapanya agar mundur dari Ketua PAN, dianggap terlalu lama. Bupati Muna Barat ini, justru menantang ADP agar pemecatannya tidak perlu menunggu waktu selama dua hari dua malam.
Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sultra ini justru menantang Walikota Kendari itu untuk segera mengeluarkannya dari PAN dalam hitungan jam. “Waktu 2 x 24 jam itu terlalu lama bagi saya. Saya persilakan ADP untuk memecat saya lebih cepat. Saya tunggu 1 x 1 jam,” kata Rajiun, kepada lenterasultra.com tadi malam.
Bupati Muna Barat ini menambahkan, dirinya tidak perlu diancam-ancam jika memang ingin dikeluarkan dari PAN. Dia juga menegaskan bahwa statusnya sebagai Ketua DPD PAN Mubar bukan sebagai benalu yang ingin mencari keuntungan baik secara pribadi maupun keluarga.
Bupati Muna Barat ini bahkan merasa prihatin dengan masih adanya pihak yang saling mengungkit kontribusi di partai. Menurut Rajiun, hal itu tidak perlu diungkit. Karena, jika kontribusinya dinilai dengan uang, maka celakalah seorang politisi.
“Kita membesarkan partai dengan berbagai inovasi politik. Dan sebagai salah satu kader PAN, saya gagas anti money politik. Jadi kalau ada yang merasa tersinggung dengan gagasan saya ini, berarti mereka pro dengan money politik,” sambungnya.
Selain menantang ADP agar pemecatannya dipercepat, Rajiun juga mengingatkan sekretaris DPW PAN itu agar tidak mengaitkan satuan polisi pamong praja yang pernah ia pimpin dengan partai politik.
Katanya, profesi Polisi Pamong praja itu sangat mulia bagi dirinya.
“Saya bangga menjadi Satpol PP. Jadi jangan hinakan Satpol PP, karena profesi itu sangat mulia. Beginilah kalau tidak pernah merasakan kesusahan, saya ini terlahir dari anak rakyat biasa, sementara ADP anak mantan walikota, tapi jangan hina profesi satpol pp,” ungkap Rajiun.(nur)