ADP Desak Rajiun Mundur dari PAN, 2X24 Jam

Sekretaris PAN Sultra, Adriatma Dwi Putra

LENTERASULTRA.com-Partai Amanat Nasional (PAN) Sultra mendadak gaduh. Ihwal ini dipicu indikasi tidak patuhnya PAN Muna Barat terhadap garis kebijakan partai untuk mendukung pasangan Asrun-Hugua di Pilgub. Makanya, Adriatma Dwi Putra, Sekretaris PAN Sultra meminta LM Rajiun untuk meninggalkan kursi Ketua PAN Mubar, kalau masih abu-abu dalam sikap politiknya.

“Saya minta LM Rajiun Tumada, Ketua PAN Mubar untuk menanggalkan jabatannya di PAN, dalam waktu 2×24 jam,” Adriatma Dwi Putra, Sekretaris PAN Sultra, dalam sebuah konferensi pers terbatas, Rabu (21/2) sore tadi, di ruang kerja Wali Kota Kendari.

Reaksi keras ini disampaikan ADP-panggilan politisi muda ini-setelah ia mendengar Rajiun, memintanya belajar berorganisasi karena sekenanya main ancam pecat kader. Begitu kabar itu sampai di telinganya, momentumnya ditangkap langsung. Ia segera menyampaikan ke publik secara resmi sikap itu.

“Ini moment sudah lama saya tunggu. Saya bicara dalam kapasitas pimpinan PAN dan bertugas untuk melakukan supervisi terhadap pengurus DPD PAN Kabupaten atau kota. Tugas saya mengingatkan, kalaupun ada yang tersinggung berarti memang perlu dipertanyakan,” tukas Walikota Kendari ini.

Menurut dia, ada dugaan bahwa Rajiun tak mendukung pasangan Asrun-Hugua di Pilgub Sultra 2018. Banyak fakta dan laporan yang masuk atas sikap Bupati Mubar itu. “Saya bicara pasti ada dasarnya yaitu fakta-fakta yang ada di lapangan. Dan juga berdasarkan kepada intuisi politik saya,” tegas kepala daerah termuda di Sultra ini.

Katanya, harus bisa dibedakan antara dirinya yang sudah berpolitik 10 tahun. Sedangkan Rajiun, menurut hitungan ADP, baru berpolitik dua tahun, tepatnya saat hendak maju di Pilkada, 2016 lalu. Menurutnya, terlalu kekanak-kanakan harus berdebat kusir dengan ketua DPD PAN Mubar itu melalui media.

“Soal DPD PAN Mubar ini, sudah lama kita bicarakan. Saya juga lucu kalau seperti dia itu (Rajiun) bicara mengenai AD/ART. Rapat internal PAN di Mubar tidak pernah dia lakukan biar sekali, selama dua tahun menjadi ketua. Kita ini tahu dan paham soal organisasi,” ucapnya.

Selama ini juga, lanjut mantan anggota DPRD Sultra ini, Rajiun terkesan ingin menghabisi kader yang membesarkan PAN di Mubar. Contohnya, Rahmawati Badala, La Ode Koso dan Zahrir Baitul. “Memang itu berdasarkan usulan dia kepada kami, Pak Koso diganti dari Ketua DPRD Mubar. Padahal beliau yang berdarah darah selama ini bangun PAN di Mubar. Sampai kapan kader-kader di Mubar mau dihabisi. Mending dia saja yang kita ganti,” tuturnya.

Dia menyarankan, agar bisa membedakan antara metode pendekatan terhadap anggota saat ia memimpin organisasi di Pemprov Sultra dulu dengan pendekatan terhadap anggota partai. ADP meminta agar Rajiun secara satria menyampaikan secara tegas sikapnya, apakah bertahan di PAN lalu tak mendukung Asrun-Hugua atau dipecat.

“Saya tunggu 2×24 jam untuk mundur. Kalau tidak, maka kita akan pecat. Gitu aja. Kita sudah ada keputusan di wilayah nanti dibawa ke DPP untuk di PAW Ketua DPD PAN Mubar. Kita akan lakukan secepatnya termasuk pencabutan KTA. Kita harus cepat karena kita akan melakukan proses konsolidasi untuk perekrutan daftar calon sementara untuk calon anggota legislatif 2019,” beber ADP.

Walikota Kendari ini sepertinya memang sangat emosional. Ia juga malah menyebut-nyebut soal Pemilu 2014, dimana di Mubar, Rajiun tak punya kontribusi apapun. Yang bekerja keras adalah kader-kader seperti La Ode Koso, Rahmawati dan yang lainnya. “Teman-teman yang berkeringat, orang lain yang nikmati,” tukasnya.

Diujung pernyataanya, ADP tanda tedeng aling-aling menyebut bahwa dirinya sama sekali tidak takut dengan Rajiun. “Saya lebih segan satu orang seperti Rusman Emba. Daripada tiga orang seperti Pak Rajiun. Tolong dicatat dan ditulis pernyataan saya ini. Saya ulangi, saya lebih segan sama satu orang seperti Rusman Emba,” pungkas ADP.

Seteru antara LM Rajiun dengan PAN Sultra berawal saat Asrun-Hugua bersosialisasi ke Muna Barat, akhir Januari lalu. Kala itu, Rajin yang menjabat sebagai Ketua PAN Mubar, memilih hadir di acara lain ketimbang mendampingi Asrun-Hugua.

Isu kemudian berkembang bahwa Rajiun lebih mendukung kandidat lain. ADP kemudian memperingatkan kader-kader PAN di Mubar untuk patuh terhadap perintah partai. Karena jika tidak, akan diberi sanksi bahkan dipecat. Rajiun keras menanggapi peringatan ini. Ia meminta ADP belajar berorganisasi, agar tidak semaunya mengeluarkan ancaman pemecatan.(isma)

ADPrajiun