Bayi di Poleang Tewas Ditikam Pria Sakit Jiwa

Arianti, Bayi asal Poleang yang tewas ditikam oleh seorang pria sakit jiwa tadi pagi

LENTERASULTRA.com-Ceceran darah yang menetes dari rongga ayunan bayi, masih terlihat di ruang tengah rumah keluarga Firmansyah dan Syahriana, di Poleng, Bombana. Itu adalah darah Arianti, bayi lucu berusia 8 bulan, yang tewas setelah ditikam seorang pria mengidap gangguan jiwa, bernama Awaluddin.

Tragedi mengenaskan ini terjadi di Dusun Mattirowalie, Desa Teppoe, Kecamatan Poleang Timur, Bombana Rabu (14/2) pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Di dalam ayunannya, bayi itu meregang nyawa karena perutnya-maaf-ditusuk Awaluddin, lelaki tetangga keluarganya, berusia 26 tahun.

Makin sulit dinalar, usai menikam Arianti, Awal-panggilannya-lalu mencari kakak sang bayi bernama Asrul, di sebuah madratsah tak jauh dari rumah itu. Sang kakak, ia panggil keluar kelas dan tak ada angin, remaja berusia 15 tahun itu juga ia serang dengan sajam, hingga terluka. Teppoe pun heboh.

Warga yang melihat kejadian itu tak mampu mendekati pelaku karena masih memegang dua senjata tajam. Di mulutnya, badik digigit. Pisau dapur yang telah ia pakai menikam bayi Arianti ia pegang, sambil mondar mondir mengendarai motornya.

Saat itu pula warga langsung menghubungi pihak Kepolisian terdekat, mendapatkan laporan dari warga anggota kepolisian dari Polsek Poleang Timur langsung turun di TKP untuk melakukan penangkapan. Awal berhasil ditangkap di Desa Biru, Kecamatan Poleang Timur .

Kapolsek Poleang Timur, Iptu Muh Salman membenarkan kejadian itu. Katanya, pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan senjata api setelah dilakukan pendekatan persuasif, tapi sulit dan terus melawan. “Anggota terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur,” kata Kapolsek.

Personil polisi sudah mengamankan sebilah pisau dan satu uah badik. “Saat ini pelaku juga sudah berada di rumah sakit Kasipute untuk di beri tindakan medis,” katanya.

Lalu apa pemicu peristiwa berdarah itu? Pagi tadi, orang tua Arianti, Firmansyah dan Syahriana
sedang keluar mencari nafkah. Syahriana bekerja sebagai pedagang di Pasar Muleano, sedangkan sang suami sedang ke Lantari Jaya, melihat sawahnya.

Seperti biasa, si bayi Arianti, dititipkan untuk diasuh oleh seorang perempuan bernama Cabo, tetangganya yang juga ibu dari Awaluddin. Saat itu, Cabo sedang menidurkan Arianti dengan cara diayun. Tak berapa lama, Awal datang dan meminta dibelikan rokok.

Saat Cabo ke warung itulah, peristiwa ini terjadi. Awal yang ditinggal sendiri dalam rumah mendadak bertingkah aneh. Pisau dapur diambilnya dan entah bagaimana situasinya, yang jelas saat ibunya kembali dari warung membeli rokok, ia histeris.

“Tolooong kasian, Awal dia bunuh anaknya orang,” teriak Cabo. Di depan matanya, ia menyaksikan Arianti terluka di perut dengan ceceran darah menetes dari rongga ayunan. Orang-orang pun berkerumun.

Awaluddin, pria yang diduga sakit jiwa ini tegas membunuh seorang bayi tak berdosa

Setelah menikam si bayi, Awal menuju sekolah Asrul, kakak dari bayi Arianti, yang jaraknya sekira 200 meter. Remaja pria yang masih duduk di kelas 3 MTS Teppoe itu keluar kelas karena dipanggil pelaku. Tak dinyana, ia diserang dengan pisau dapur dan juga mengenai perutnya.

Asrul yang mengalami luka serius kini dilarikan ke rumah sakit umum di Kendari. dirujuk dari Puskesmas Poltim ke RSUD Kasipute, karena mengalami luka serius di bagian dada, akhirnya Asrul kemudian dirujuk lagi ke Kendari.

“Ini Awal memang pernah memiliki riwayat gangguan kejiwaan, Belum setahun dia keluar dari rumah sakit jiwa. Belakangan ini memang dia sering bertingkah aneh lagi. Terkadang dia menyanyi sendiri sampai pagi,” kata Suparman, Kepala Dusun, Mattirowalie, Desa Teppoe, Poleang Timur.(danil)

bunuhPoleang