LENTERASULTRA.com-Suasana seketika hening, saat Plt Gubernur meminta protokoler memutarkan sebuah rekaman suara. Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sultra yang hadir di apel perpisahan Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA), Senin (12/2) pagi mendadak terdiam. Perlahan, sebuah suara yang paling mereka kenal langsung membahana.
Itu adalah suara sosok pemimpin kebanggaan mereka yakni Nur Alam. Gubernur non aktif Sultra itu menyampaikan salam perpisahan kepada semua birokrat dan ASN di Pemprov Sultra yang sudah bersama-sama ia dan Saleh Lasata selama 10 tahun terakhir ini, bekerja keras membangun daerah.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Pak Saleh Lasata, Plt Gubernur Sultra yang sudah memberi saya kesempatan menyampaikan kata-kata terakhir di depan saudara-saudaraku sekalian,” kata Nur Alam, dengan suara baritonnya yang khas.
Ia menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir di apel gabungan terakhir ASN Pemprov karena sejak 5 Juli 2017, sudah mengakhir lebih awal tugas-tugas sebagai Gubernur, karena harus mempertanggungjawabkan apa yang ia sebut sebagai sebuah resiko jabatan.
“Disana-sini masih banyak tugas masih perlu dibenahi,” ungkap Nur Alam, dalam suara yang ia rekam 8 Februari lalu, di sela-sela memeriksakan kesehatan di RSCM. Nur Alam berharap pemimpin selanjutnya pengganti dirinya bisa meneruskan berbagai hal baik yang sudah berjalan selama ini.
“Tolong pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dipertahankan, karena itu sangat membantu kesejahteraaan ASN Pemprov. Perumahan PNS di Nanga Nanga mohon dilanjutkan,” pesan Nur Alam dalam rekaman suara berdurasi sekitar 10 menitan itu.
“Pelihara apa yang sudah ada supaya semua kondisi makin baik di pemerintahan selanjutnya,” pesannya. Suami Tina Asnawati Hasan itu juga berharap ada peningkatan SDM dan sarana prasarana juga penataan kantor di Bumipraja untuk dukung pelayanan publik.
Di akhir rekaman suaranya, Nur Alam berharap betul agar pemerintah selanjutnya bisa melanjutkan program Sultra Beribadah, yakni salat subuh berjamaah tiap Jumat dan dilanjutkan dengan Jumat berjamaah agar tidak ditinggalkan.
Sepanjang suara Nur Alam diperdengarkan, keheningan itu mendadak berisik oleh tangis-tangis tertahan dari para ASN, khususnya wanita yang tak kuasa menahan haru. Sudah lama mereka tidak mendengrkan suara Nur Alam, dan baru mendengarnya kembali saat jabatannya berakhir.
Pekan ini, adalah pekan terakhir Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA) memimpin Sultra. Jabatan mereka akan tunai 18 Oktober nanti, tepat di hari Minggu. Artinya, apel gabungan PNS di lingkup Pemprov Sultra dibawah kendali NUSA, memang sudah yang terakhir kali, Senin (12/2).
Demikian juga dengan Lukman Abunawas, yang juga terlihat hadir di apel gabungan tadi. Senin (12/2) hari ini, menjadi hari terakhirnya menggunakan seragam ASN. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra itu, hari ini juga akan ditetapkan KPU sebagai Calon Wakil Gubernur Sultra, yang secaraa otomatis mengakhiri pula pengabdiannya sebagai pamong praja.
Usai apel, semua ASN yang hadir termasuk para pejabat utama bersalam-salaman kepada Saleh Lasata dan Lukman Abunawas. Terlihat beberapa diantara mereka menghapus air mata, dan tetap berusaha tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sultra, Armunanto menilai NUSA sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua yang diputuskan adalah keputusan bersama dan bukan hasil jalan sendiri.
“Makanya harmonis sekali. Semua program Alhamdulillah terlaksana dengan sangat baik, mulai dari pembangunan infrastruktur, TPP dan mereka sangat dekat dengan seluruh ASN,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kominfo Sultra, Kusnadi mengatakan, hal yang sangat diingat adalah semua tugas yang sifatnya teknis sangat dipahami NUSA. Makanya arahan seputar apa yang harus dilakukan pasti ada dan sangat terbantu.(feby)