LENTERASULTRA.com-Musibah kembali mendera para pelaut Wakatobi. Setelah sebelumnya sebuah kapal pengangkut kayu dari Ereke menuju Tomia tenggelam di Kaledupa, beberapa hari lalu, kali ini sebuah peristiwa yang tak kalah memiriskan hati kembali terjadi. KM Harapan Indah, kapal pengangkut barang campuran yang biasa beroperasi dari Surabaya ke Papua, terbakar.
Untung saja, peristiwa ini terjadi saat kapal berbobot besar ini tak sedang berlayar. Kebakaran yang terjadi, Minggu (11/2) sekitar pukul 19.30 Wita di Dermaga Patipelong, Tomia Timur. Saat itu, posisi kapal sedang dok alias masa perbaikan setelah beroperasi.
Kapal yang sudah 10 hari lempar sauh di dermaga itu dikabarkan dijilati api dari sebelah kiri kapal, yang mana di tempat tersebut terdapat kasur untuk tidur. “Sore tadi saya cek, tidak ada masalah,” kata H Haris, sang pemilik kapal.
Warga Wakale, Kel Patipelong, Tomia Timur ini mengaku kapalnya itu sudah 10 hari terparkir. Ia juga memastikan mesin untuk menyalakan lampu sudah dicabut dan sudah digantung (tidak dioperasikan lagi).
“Artinya sudah tidak ada arus listrik diatas kapal tersebut,” tukasnya. Katanya, saat kejadian jelang malam tadi, kapal tersebut sedang tidak ada yang menjaga. Pria berusia 47 tahun itu menduga, bahwa kapalnya itu dibakar orang lain. Dalam taksirannya, kerugian yang dialaminya mencapai Rp 270 juta.
Salah seorang anggota kepolisian Sektor Tomia Timur yang dihubungi lenterasultra.com mengaku bahwa kebakaran itu sudah bisa dipadamkan warga dengan menggunakan peralatan seadanya. “Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” katanya, tanpa mau menyebut nama.(gayus)