KM Ilham Jaya; Berlayar dari Kabaena, Rusak di Mawasangka, Kandas di Kadatua

Penumpang KM Ilham Jaya dievakuasi tim SAR usai kapal yang mereka tumpangi berlayar dari Kabaena, mengalami patah kemudi diperairan Mawasangka

Perairan Pulau Kabaena sudah cukup lama terdengar keganasannya. Menaklukannya tidak mudah. Bahkan oleh mereka yang sudah kerap melintasinya. Tak hanya sekadar butuh teknik, kapal yang bagus, seorang Nakhoda juga harus punya kemistri dengan laut.

Hengki Tri Arianto

LENTERASULTRA.com-Begitu kakinya mendarat di tanah, tepatnya di bibir dermaga Murhum, Baubau, Selasa (6/2) siang, Asnawati langsung mengucap syukur. Ketegangan di wajah perempuan berusia 44 tahun ini berangsur menurun. Ia begitu bahagia karena bisa selamat setelah hampir sembilan jam kapal yang ia tumpangi terombang-ambil di laut, tanpa arah.

Ia tak sendiri. Ada enam rekan senasibnya selama semalaman melawan ketakutan dengan doa dan harapan. Mereka adalah Wa Tale (65), La Deci (55), Azwar (36), La Pandara (65), Muhadin (43), Rewi (46). Mereka adalah penumpang KM Ilham Jaya, yang selama berjam-jam mengalami insiden laut, yakni patah kemudi saat berlayar dari Kabaena menuju Baubau.

Kapal ini tak begitu besar. Tergolong cukup berani untuk berlayar ke Baubau, saat malam hari. Kapal berbobot 330 gross ton ini meninggalkan pelabuhan Toli-toli di Kabaena Timur, sekira pukul 22.00 Wita, Senin (5/2) malam. Bila mulus, sekitar pukul 07.00 Wita, Selasa (6/2), kapal sudah harus bersandar di Pelabuhan Batu, Baubau.

Dikawal satu nakhoda dan lima ABK, kapal ini lalu berlayar. Tapi petaka kemudian datang. Demi menghindari keganasan ombak, kapal ini memilih jalur di perairan yang relatif dangkal. Gara-gara itu, sekira pukul 02.00 Wita, kapal menabrak karang di sekitar perairan Mawasangka, hingga kemudinya patah. Kapal pun tak bisa dikendalikan.

Urusan menabrak karang tak hanya membuat kemudi patah, masalah lain juga muncul. Kapal mengalami bocor pada bagian lambu kiri. Kapal yang terombang ambing selama tujuh jam. “Kita lihat ABK juga melakukan penyelamatan, sebab air laut sudah masuk kedalam kapal,” kata La Deci, salah seorang penumpang.

Lantaran bahan bakar habis, pompa air kemudian mati. Penumpang makin panik. Beruntung, jaringan telekomunikasi masih ada sehingga satu persatu diantara mereka berusaha menghubungi siapapun yang mereka kenal di darat untuk bisa menghubungi tim SAR.

Kabar soal insiden laut ini akhirnya bisa sampai ke tim SAR Bauabau. Setelah mendapat laporan sekira pukul 07.00 Wita, upaya penyelamatan pun dilakukan dengan sasaran utama adalah melakukan evakuasi penumpang dengan menggunakan Kapal Rib (Perahu Karet)

“Kami langsung ke TKP setelah melaporkan kejadian di SAR Kendari,” ungkap Dayan, Kordinator Pos SAR Baubau. Sebanyak tujuh orang penumpang akhirnya bisa diselamatkan dan dibawa di Pelabuhan Murhum Kota Babaubau. Kapal itu ditemukan kandas di perairan Kance Bungi dan Kadatua, Buton Selatan.

Sedangkan untuk body KM Ilham Jaya, tim memilih melakukan evakuasi ke dermaga Pelabuhan Topa, di tarik dengan menggunakan Kapal SAR Baubau dan enam ABK yaitu Hambal, Bombo, Irfan, Anton, Mudi dan Ismi selamat.(***)

KabaenaKapal