Mundur Massal, 240 Mahasiswa Teknik UMK Tak Terurus

Belasan mahasiswa UMK yang dengan sabar menunggu surat rekomendasi mereka diteken agar bisa keluar dari kampus UMK. Sudah berhari-hari mereka menunggu, tapi tidak direspon pihak kampus

LENTERASULTRA.com-Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Kendari (UKM) kini tak lagi punya mahasiswa. Ancaman anak-anak teknik itu untuk keluar dari kampus ternyata tak main-main. 240 orang sudah mengambil formulir integrasi dan pengunduran diri sebagai mahasiswa UMK.

Meskipun begitu, mereka ternyata belum bisa integrasi di Perguruan Tinggi (PT) lain, lantaran formulir tersebut belum ditandatangani oleh pihak rektorat UMK. Padahal itu sangat menentukan masa depan study mereka selanjutnya.

Sejak kemarin ratusan mahasiswa yang sudah menyatakan diri keluar/integrasi mendatangi ruangan Warek 1 UMK untuk penyetoran sekaligus meminta tanda tangan formulir integrasi secara kolektif.

“Hari ini (Sabtu/3/2) kami kembali mendatangi ruangan Pa Warek (Wakil Rektor) 1 menghabiskan berjam jam semenjak pagi hari. Alhasil ruang warek kosong tanpa penghuni. Sementara ini kami sangat butuh sebagai rekomendasi integrasi ke kampus lain,” ucap Pangga Rahmat salah seorang mahasiswa Teknik UMK yang akan keluar.

Wakil Rektor 1 berdalih bahwa ia tidak mau bertanggungjawab ketika dikemudian hari ia dituntut telah melegitimasi mahasiswa untuk berpindah kampus. Padahal hal ini memang keinginan dari mahasiswa sendiri untuk pindah. Sebab tidak ada lagi alasan kuat untuk tetap bertahan di kampus tersebut yang keadilannya telah terjual oleh kepentingan.

“Kami harus keluar. Kata pa WR ia siap untuk bertanda tangan jika mahasiswa datang satu persatu. Hal ini justru mematahkan permintaan sikap kami yang menegaskan untuk dimudahkan proses integrasi secara kolektif. Ini jelas Warek 1 sengaja untuk mengulur-ulur waktu kami. Padahal kami harus berurusan lagi di tempat kami integrasi nanti,” kata mahasiswa semester delapan itu.

Saat ini, nasib 240 mahasiswa teknik terlantarkan. Dari daftar yang ada beberapa mahasiswa berencana untuk berpindah ke Unismuh Makassar, Jogja, UNUSRA dan kampus lain. “Jelasnya jika hal ini tetap di ulur-ulur maka untuk kondusifnya kampus, kami tidak bisa menjamin. Ini bukan ancaman namun hal ini bisa saja terjadi demikian, jika pihak UMK tetap tisak meneken formulir integrasi kami,” tegas Pangga.

Dengan adanya masalah tersebut, ratusan mahasiswa FT UMK jadi korban. Semua aktivitas akademik mahasiswa tertunda. Padahal ada yang sudah mau melaksanakan Kuliah Kerja Amaliah (KKA). “Bahkan ada beberapa mahasiswa yang sementara menyelesaikan ujian akhir namun akibat dari ini mesti tertunda. Sampai sekarang kami masih terlantarkan akibat nda ada kepastian dari pihak UMK. Harusnya formulir integrasi kami segera ditandatangan supaya kami berurusan dikampus lain,” cetus Pangga. (isma)

mahasiswaUMK