LENTERASULTRA.com-Setelah sempat terjadi 150 tahun lalu, sebuah fenomena alam akan kembali muncul malam nanti, Rabu (31/1). Atraksi Tuhan itu bernama Gerhana Bulan Total, alias super blood blue moon yang terjadi di seluruh Indonesia, termasuk bisa dilihat langsung oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Fenomena ini nantinya akan memperlihatkan wajah bulan yang akan tampak lebih besar sampai 14 persen jika dilihat dari Bumi. Gerhana berdurasi 1 jam 16 menit itu akan dimulai 20.52 Wita dan puncak gerhana total 21.30 Wita dan berakhir 22.08 Wita, Rabu (31/1) malam.
Prakirawan Stasiun Metereologi Maritim Kendari Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, Adi Istiyono dalam siaran persnya menjelaskan, fenomena Super Blood Blue Moon sendiri merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi hanya terjadi setiap 150 tahun sekali yang terdiri dari 3 jenis fenomena alam yang terjadi secara bersamaan yaitu supermoon, blue moon dan gerhana bulan.
“Pertama fenomena yang akan terjadi adalah super moon. Fenomena ini merupakan peristiwa bulan berada di jarak paling dekat dengan bumi. Itu karenakan garis edar bulan berbentuk ellips bukan lingkaran dan pada saat itu bulan 14 persen lebih besar dari biasanya dan 30 persen lebih terang,” jelasnya.
Lanjutnya, peristiwa kedua blue moon atau bulan pernama. Kejadian ini biasa tapi menjadi langka karena berbarengan dengan supermoon dan gerhana bulan. Fenomena terakhir gerhana bulan dimana saat itu posisi bumi tepat berada di di antara matahari dan bulan yang memaksa sinar matahari untuk melewati atmosfer.
Lalu kemudian atmosfer akan menyaring sebagian cahaya berwarna biru sehingga yang tersisa adalah warna orange dan merah sehingga disebut blood moon.
“Saat gerhana bulan total ini, bulan akan memasuki bayangan bumi sehingga tampak kemerahan. Proses gerhana bulan terjadi disaat matahari terbenam sampai malam dan puncaknya pukul 21.30 Wita, sekitar 5 jam dan untuk gerhana total sekitar 1 jam,” papar Adi.
Adi menambahkan, fenomena yang akan tanggal 31 Januari 2018 ini dimulai sejak matahari terbenam hingga tengah malam dan puncaknya diperkirakan akan terjadi pada pukul 21.30 WITA dan dapat dilihat secara umun oleh masyarakat di Sultra dengan kondisi cuaca yang bagus.
“Namun dengan kondisi kejadian langka ini Super blood blue moon, yang harus diwaspadai peningkatan pasang maksimum di daerah-daerah pesisir. Dihimbau masyarakat yang menempati daerah pesisir untuk lebih waspada,” imbuh Adi. (isma)