LENTERASULTRA.com-Dengan wajah sedih, Salna (38) dan Siti Nurma (41) hanya bisa menatap nanar rumah mereka yang kini sudah rata dengan tanah. Bangunan tempat tinggal dua perempuan asal Desa Lamongupa, Kecamatan Wawonii Tengah, Konawe Kepulauan itu baru saja dirobohkan angin puting beliung.
Tak hanya rumah milik Salna dan Nurma, ada 9 rumah lain di kampung itu yang jadi korban ganasnya puting beliung yang melanda desa mereka, Senin (29/1) dini hari sekira pukul 02.15 Wita. “Untungnya, semua anggota keluargaku selamat ji kasihan,” kata Salna.
Perempuan ini bercerita, bencana itu datang tiba-tiba. Hujan memang sudah mengguyur desa mereka Minggu (28/1) malam. Dinginnya malam membuat ia dan suaminya “Saya dan suami termasuk tiga anakku tidur, tiba-tiba saya terbangun karena dengan suara angin keras sekali,” kata wanita ini.
Ia lantas membangunkan suami dan anak-anaknya termasuk kerabatnya yang lain yang tinggal serumah dengannya. Mereka spontan semburat keluar rumah dan tak lama kemudian menyaksikan rumah mereka luluhlantak diterjang angin.
Angin kencang itu menghantam bangunan rumahnya yang terbuat dari bangunan batu bata bagian dinding depan, dan papan bagian dinding belakang. “Saya syukur, semua kami selamat tapi sekarang kita bingung tinggal dimana,” tuturnya.
Hal serupa juga dialami Siti Nurma. Wanita yang sudah uzur itu, bangunan rumahnya yang terbuat dari dinding papan itu ambruk hingga rata dengan tanah pula saat dihantam amukan angin puting beliung di waktu yang sama.
“Saya juga sedang tidur bersama tiga orang cucukku tiba-tiba dengar angin langsung saya bangunkan ketiga cucukku untuk keluar dari rumah,” katanya seraya mengatakan tak satupun harta dan barang yang bisa diselamatkannya.
Mendengar kejadian itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Konawe Kepulauan, Muh. Rustam Arifin langsung turun ke lokasi. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 11 rumah warga di Konkep menjadi korban amukan puting beliung.
Tiga rumah diantaranya rusak parah di Desa Lamongupa Kecamatan Wawonii Tengah, dan 1 rumah di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Wawonii Timur. Sedangkan 7 rumah lainnya mengalami rusak ringan.
“Untuk sementara data yang saya peroleh baru sebatas itu rumah yang rusak akibat amukan angin puting beliung. Kalau korban jiwa Alhamdulillah tidak ada,” terang Kadinsos Konkep saat melakukan pendataan rumah warga korban angin puting beliung.
Ia menjelaskan, dirinya hanya melakukan pendataan awal saja untuk bangunan fisik yang terkena musibah alam itu. Selanjutnya kata Muh Rustam Arifin, untuk ganti rugi rumah yang rusak itu masuk di ranah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Jadi BPBD yang akan rinci anggaran kerusakan dan kerugian warga korban puting beliung. Setelah dari sini (lapangan) saya akan laporkan sama pimpinan untuk menunggu langkah apa yang akan diambil selanjutnya,” pungkas Muh Rustam Arifin Kadis Sosial.(jovi)