Delapan Maha Karya Memungkasi Pengabdian NUSA

Nur Alam dan Saleh Lasata akan segera menutup pengabdian mereka terhadap Sultra setelah 10 tahun memimpin daerah ini. Mereka akan menutup pengabdiannya, 18 Februari 2018

LENTERASULTRA.com-Tiga pekan lagi, pengabdian Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA) terhadap Sulawesi Tenggara akan tuntas. Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2008-2018 ini akan memungkasi jabatan mereka 18 Februari nanti. 10 tahun memimpin daerah, pasangan yang dipisahkan KPK sejak Juli 2017 lalu tersebut, sudah banyak mempersembahkan karya-karya terbaik.

Tentu tak bisa menghitungnya satu demi satu, karena selama keduanya memimpin, ratusan kilometer jalan sudah dibangun, ditingkatkan dan diaspal. Daerah yang mekar, kondisifitas daerah, ekonomi yang terus membaik, harmonisasi antara pimpinan daerah. Semuanya karena pandainya NUSA mengelola daerah ini.

Secara khusus, Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra menyebut ada delapan maha karya NUSA yang dipersembahkan untuk daerah selama mereka memimpin. “Masjid Al Alam itu adalah salah satunya,” kata Pahri Yamsul, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, saat ditemui lentersultra.com, Rabu (24/1).

Selain Masjid Al Alam, kata Pahri, maha karya lain yang bakal diresmikan bersamaan dengan ekspose 10 Tahun NUSA dalam waktu dekat ini adalah pembangunan lapangan softball termasuk gedung Dharma Wanita.

“Lalu ada gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), ruang terbuka Hijau Teluk Kendari dan Bumi Praja, kantor baru Ciptra Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang serta Pulau B Bokori,” sambungnya.

Pahri Yamsul, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra

Sejatinya seluruh maha karya itu telah digarap sejak tahun 2017. Disandingkan dengan ekspose 10 tahun NUSA karena memang jadi bagian dari visi dan misi. Olehnya, perampungan bertepatan dengan akhir masa pemerintahan NUSA. “Semua akan dilaunching sebelum akhir masa jabatan NUSA tanggal 18 Februari mendatang,” ucap Pahri.

Sementara waktu pasti peresmian akan disesuaikan dengan jadwal Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sultra, antara tanggal 14-16 Februari nanti. Ia pastikan semua sudah siap pakai bahkan sebagian telah mulai beroperasi, seperti Gedung Dharma Wanita. Sementara Lapangan Softball dijadwalkan untuk kejuaran nasional, lalu Gedung MUI juga telah siap.

Dari segi anggaran, sambung Pahri, masing-masing item bervariasi sesuai dengan konstruksi bangunan. Misal Mesjid Al Alam yang anggarannya ratusan miliar ruiah, lapangan softball Rp 2 miliar, Ruang Terbuka Hijau Bumi Praja lebih dari Rp 1 miliar dan Kantor Cipta Karya Rp 8 miliar. “Ini adalah kenang-kenangan terbaik dari NUSA,” tutupnya. (febi)

nur alamSaleh Lasata