LENTERASULTRA.com-Rusman Emba memilih cara yang amat elegan. Bupati Muna ini tak meneruskan niatnya mencalonkan diri sebagai Gubernur Sultra, dan mantap memikirikan membangun daerahnya. Amanah rakyat Bumi Sowite kepadanya harus ia tunaikan dengan baik, ketimbang meneruskan niat berkompetisi di level provinsi.
Setelah 2017 melakukan berbagai hal spektakuler, mulai dari masjid megah di tepi laut Kota Raha, merintis kota baru Mowewe, mengenalkan kepada dunia soal indahnya parawisata di tanah Muna, hingga berbagai infrastruktur baru dikerjakan, Rusman kembali menyiapkan perubahan besar di tahun 2018.
Ia sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 39 M yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk diproyeksikan membangun jembatan dan irigasi. Sebarannya, bakal disamaratakan hingga ke wilayah Muna bagian Timur. Anggaran sebesar itu bakal cair medio Maret nanti. Sehingga, aksi atas pekerjaan yang menjadi master plant, dijalankan pada waktu itu juga.
Kini, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), belum diserahkan ke pemerintah setempat. Namun, dipastikan pekerjaan jembatan dan irigasi, dituntaskan sesuai anggaran yang digelontorkan. “Kegiatan 2018 cukup banyak. Utamanya jembatan dan pengairan. Maret baru berjalan. Pak Bupati berkomitmen besar untuk membangun banyak hal di Muna ini,” kata H. La Ode Bou, Kadis PU saat ditemui di Pemkab Muna, Senin (22/1).
Kucuran anggaran DAK itu juga, bakal mendapat suntikan pula melalui plot anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Sebab, pembangunan jembatan tersebar di beberapa titik.
Namun, soal dibagian mana saja fokus pembangunannya, mantan Asisten II, tak mengetahui secara pasti. Jelasnya, dalam kota Raha hingga di daerah pelosok Muna Timur yang dianggap mendesak. Termasuk, pembangunan jembatan di poros bypass Lagasa dengan anggaran Rp. 3 miliar.
Sementara, pekerjaan irigasi, H. La Ode Bou menyebut, pembangunannya difokuskan pada Kecamatan Kabangka, Parigi serta Kabawo. Disana, untuk menunjang pertanian masyarakat. Sehingga, ada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam segmen pendapatan.
Peningkatan kesejahteraan, sesuai dengan keinginan Muna-1, dalam memakmurkan masyarakatnya. Makanya, desain besarnya bukan sebuah diksi tanpa makna. “Bulan tiga, harus adami daya serapnya,” tandasnya.
Tambahan alokasi dana pekerjaan jembatan dan irigisi, melalui DAU dan DBH, La Bou belum mengetahui secara pasti besarannya. Sebab, anggaran itu dalam perjalanannya terkadang mengalami perubahan. Pastinya, ada plot anggaran yang diproyeksikan melalui DAU dan DBH. (ery)