LENTERASULTRA.com-Senin (22/1) pagi, Jadin pamit pada keluarganya untuk pergi melaut. Nelayan asal Desa Balobona, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah mengarahkan perahu kecilnya ke perairan yang mengarah ke Pulau Kabaena. Kebetulan, Mawasangka dan Kabaena hanya terpisah lautan yang bisa ditempuh sekira satu jam lebih.
Biasanya, lelaki berusia 40 tahun itu baru akan pulang menjelang sore. Tapi mendadak, tepi pantai ramai saat seorang nelayan bernama Basir, merapat ke tepi pantasi sembari berteriak meminta tolong. Di dalam sampan nelayan asal desa tetangga ini, ada jasad orang. Ia adalah Jadin.
Saat Basir melaut, ia menemukan sampan Jadin di sekitar perairan Kabaena. Saat ditengok, pemiliknya ada di dalam sampan dalam kondisi terbaring terlentang. Ia sudah tak bernyawa. “Ada luka robek pada bagian samping kepala bagian kiri,” kata AKBP Daniel Widya Mucharam, Kapolres Baubau melalui pesan WhatsAppnya.
Kata Kapolres, penemuan jasad Jadin itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wita. Diduga, Jadin meninggal karena lalai. “Diduga terkena roda gila (mesin engkol) sampan itu, keluarnya menolak diotopsi,” ungkap Daniel.
Setelah dilakukan evakuasi oleh Personil Polsek Mawangka, korban dibawa ke Puskesmas Mawasangka, untum dilakukan pemeriksaan. Namun, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi, karena menerima dan melihat kondisi korban yang meninggal diduga karena kelalaian sendiri,” tuturnya.(hengki)