Heroiknya Kapolsek Wolio, Bawa Balita Kejang ke Puskesmas

Iptu Syukri Masse, Kapolsek Wolio saat membaringkan Ilham, Balita yang kejang dan ditolongnya ke Puskesmas. Sang Perwira sempat meniup ubun-ubun si bayi, dan membaca doa, sebelum dokter datang memberi pertolongan

LENTERASULTRA.com-Brigjend Pol Andap Budhi Revianto punya banyak anak buah yang memiliki jiwa humanis tinggi. Kapolda Sultra yang memang humanis itu, menularkan inspirasi bagi para perwiranya di lapangan untuk menjadi seorang bhayangkara sejati. Yang selalu hadir tiap dibutuhkan masyarakat.

Teranyar, lihatlah apa yang dilakukan Iptu Syukri Masse. Saat matahari belum muncul, Sabtu (20/1) pagi tadi, Kapolsek Wolio, Baubau ini sudah bersiaga. Ia mengamankan jalur, mengawal Kapolda yang melakukan sepeda sehat dari Baubau menuju Kabupaten Buton. Sebuah mobil bersirine dikendarainya.

Mendadak, saat melintas di Kecamatan Sorawolio, seorang perempuan tua menghentikan kendaraanya. Perempuan yang belakangan diketahui bernama Nasima dampingi suaminya, Sukarno, terlihat sedang menggendong seorang Balita, dengan wajah pucat.

“Tolong saya Pak polisi, cucuku kasian dia step (kejang karena demam tinggi),” kata Nasima, dengan wajah pias dibalut tangis. Iptu Syukri gamang sesat. Naluri kemanusiaannya memanggil untuk menolong, meski kewajibannya mengawal Kapolda juga tak bisa diabaikan. Tapi Kapolda yang menyaksikan peristiwa itu memberi restu anak buahnya untuk menolong.

Atas nama kemanusiaan, ia segera meminta pasangan kakek-nenek itu naik ke mobil. Di gendongan Nasima, seorang balita berusia 2 tahun bernama Ilham sedang kejang-kejang. Mantan Kapolsek Murhum, Baubau ini lalu membunyikan sirine mobilnya, yang kemdian dia pacu ke arah Puskesmas Sorawolio.

Tak hanya mengantar, pria dengan dua balok di pundaknya itu turun dari mobil dan mengambil alih balita itu di tangan neneknya, untuk di larikan ke ruangan UGD. Saat itu, belum ada seorang perawat maupun staf yang ada di Puskesmas. “Mana orangnya ini, dokter, dokter, dokter..!,” teriak dua jurnalis yang pada saat itu bersama Kopolsek untuk liputan Kapolda bersepeda.

Mendengar hal tersebut, dokter dan salah satu bidan yang tinggal di dalam areal Puskesmas Sorawolio keluar untuk melihat apa yang terlah terjadi dan langsung menangani balita itu. Sedangkan Kapolsek, membaringkan Ilham kemudian meniup ubun-ubun balita itu, sembari komat-kamit membaca doa.

“Sebagai polisi sudah menjadi tugas untuk melayani masyarakat, apapun situasi dan kondisinya, jika ada masyarakat yang membutukan kita harus sigap, Kapolda selalu memberi penegasan kepada kami hal-hal seperti itu, jadi ini murni karena kemanusiaan dan polisi memang harus humanis,” ungkap Syukri.

Mendaptkan pertolongan dari polisi, Nasima sangat bersukur dan sangat berterimakasih, sebab mereka tidak mempunyai kendaraan untuk membawa cucunya ke rumah sakit. “Terpaksa mi kasian saya tahan mobilnya polisi nak, saya panik lihat cucuku dia step,” kata nenek Ilham sambil meneteskan air dan memeluk Kapolsek.

Ilham anak ketiga dari pasangan Kamsir dan Sulastri itu, memiliki riwayat kejang-kejang sejak umur delapan bulan. Balita itu dilahirkan prematur. Kemarin, Jumat (19/1), sempat dibawa juga di Puskesmas Sorowolio, akan tetapi tidak dirawat nginap sehingga dibawa pulang pada sore hari.

“Anak ini demam dan panas tinggi, sehingga dia kejang-kejang seluruh tubuh. Suhu badannya mencapai 40 derajat,” ungkap dr Yulianto Arifin Djie, dokter Puskemas Sorawolio, kepada lenterasultra.com, yang saat itu memang bersama Kapolsek.

Hingga saat ini, kondisi Ilham mulai membaik, akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan kembali lagi. Sebab, suhunya badanya hanya menurun 39 derajat. Sehingga, Ilham di Rujuk ke RSUD Palagimata untuk mendapatkan perawat yang lebih baik lagi.(hengki)

kerenPolisi