Kurang Duit, Kolut Tak Sanggup Gelar Porprov

LENTERASULTRA.com-Empat tahun lalu, tepatnya Oktober 2014, Buton Utara dipercaya jadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Pemerintahnya siap, dan hajatan olahraga itupun sukses digelar. Padahal, daerah ini baru “berdiri” tahun 2007 silam, tapi sudah berani menggelar iven akbar sekelas Porprov.

Nah, setelah Buton Utara, Kolaka Utara dipercaya jadi tuan rumah penyelenggaran ajang empat tahunan ini. Kabupaten yang lahir tahun 2003 ini digadang bisa membuat iven Porprov megah. Cerita soal geliat pembangunan Kolut yang mencengangkan, jadi salah satu alasannya.

Sayangnya, daerah itu ternyata menyerah. Mereka tak sanggup menggelar kegiatan tersebut karena masih kekurangan anggaran untuk membenahi venue. Bantuan Pemprov Sultra sebesar Rp 12 M, tak sanggup menutupi banyak kekurangan persiapan. Mau minta bantuan lagi, tapi Plt Gubernur Sultra, menolaknya.

“Porprov Sultra di Kolut hampir dipastikan batal. Kemarin (Senin/15/1), Wakil Bupati Kolut menghadap Plt Gubernur Sultra menyampaikan ini,” kata Erikson Ludji, Sekretaris Umum KONI Sultra. Di depan Plt Gubernur, Wabup Kolut meminta tambahan anggaran, tapi tak disetujui. Mandat penyenggaraan Porprov pun dikembalikan ke KONI Sultra.

Akibat itulah, Pemprov Sultra memutuskan membatalkan Kolaka Utara sebagai tuan rumah Porprov, dan mencari alternatif lain agar hajatan olahraga terbesar di tingkat provinsi itu bisa digelar tahun ini. “Karena permintaan anggaran ditolak, Kolut menarik diri sebagai tuan rumah,” kata Erikson.

Saat ini, kata Sekretaris KONI itu, pihaknya masih menunggu mandat pembatalan secara resmi dan tertulis dari pemerintah Kolaka utara secara tertulis agar menjadi rujukan Pemprov Sultra. Nah, berdasarkan konsultasi yang dilakukan dengan Ketua Umum KONI Sultra, maka dikembalikan pada proses penjaringan calon tuan rumah sebelumnya.

Saat itu, kata Erikson, Kolaka menjadi daerah alternatif pertama dan Konawe berikutnya. KONI Sultra akan melakukan kunjungan untuk mengetahui kesiapan dua daerah tersebut,. Jika nantinya juga tidak siap menyelenggarakan Porprov, maka kemungkinan besar KONI Sultra akan mengambil alih.

Sementara itu untuk teknis pelaksanaanya akan diserahkan langsung ke Pengprov cabang olahraga sebagai pelaksana teknis pertandingan. Dengan begitu diharapkan nantinya pelaksanaan pertandingan di setiap cabor bisa berjalan dengan baik.

Walaupun nantinya Kolaka dan Konawe tidak siap maka alternatif terakhir adalah Kota Kendari. “Untuk Kota kendari semua sarana sudah siap, kalau pun ada hanya pemeliharaan dan perbaikan beberapa sarana olahraga seperti kolam renang, stadion Lakidende dan GOR KONI Sultra,” pungkasnya.

Sebagai pembanding, saat digelarnya Porprov di Buton Utara, Pemprov Sultra juga mengalokasikan anggaran Rp 10 M. Hanya saja, Pemkab Butur mengalokasikan sendiri di APBD-nya sebesar Rp 96 M. Dengan dana itu, Butur menyulap berbagai lokasi sebagai venue pertandingan yang representatif.(astil)

koniPorprov