Bupati Muna Sudah Punya Cagub Pilihan, Asrun?

Bupati Muna, Rusman Emba bersama jurnalis lenterasultra.com, ketika berada di pesisir Motewe, sebuah kawasan yang disiapkan untuk jadi Kota Baru. Rusman mencari figur pemimpin Sultra yang bisa berkomitmen dengannya mempercepat pembangunan Muna

LENTERASULTRA.com-Hampir semua kepala daerah di Sultra sudah secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada satu dari tiga psanga kandidat calon gubernur Sultra yang sudah mendaftar di KPU. Ada yang terang-terangan menghadiri deklarasi, ada pula yang mengantar ke KPU.

Yang kini ditunggu adalah sikap LM Rusman Emba, Bupati Muna. Arah dukungan politiknya bisa saja berpengaruh signifikan terhadap terpilihnya salah satu dari tiga pasangan itu. Salah satu alasanya, karena tidak ada dari tiga pasangan itu, yang secara emosional dipersepikan mewakili entitas besar Muna.

Potensi elektoral di daratan Muna tak bisa diremehkan. Ada 162 ribu suara yang tercatat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Artinya, jika ada kandidat yang bisa merih setidaknya 40 persen suara di wilayah ini, peluangnya menang menjadi besar, karena di daerah lain bakal saling beririsan.

“Iya dong, Muna bisa sangat menentukan akhir dari Pilgub ini. Makanya, sebagai kepala daerah saya benar-benar berpikir keras, akan mengarahkan dukungan ke calon mana. Karena keputusan saya, bisa berdampak pada daerah ini,” kata Rusman Emba, Bupati Muna, di Kendari, Minggu (14/1) dalam sebuah perbincangan dengan lenterasultra.com.

Bila kelak ia memutuskan mendukung salah satu kandidat, maka ada dua hal yang ia butuhkan. Pertama, Gubernur Sultra nanti harus memastikan bahwa jembatan yang menghubungkan Toli-toli di Konsel dengan Tampo di Muna, harus terbangun.

“Kedua, jalur Raha-Lakapera harus dua jalur, termasuk lebaranya. Dari 4,5 meter harus 16 meter. Semuanya harus kelar sebelum periode lima tahun gubernur tuntas. Saya tidak sedang berpikir kekuasaan, tapi ini soal daerah. Sekarang, Tuhan memberi saya amanah memimpin Muna, maka saya harus berpikir betul untuk membuatnya maju,” tandasnya.

Nah, dari tiga kandidat calon gubernur ini, ada yang ia lihat memang memiliki konsistensi dalam hal pembangunan. Ia secara gradual, kala menjadi kepala daerah, perlahan-lahan menunjukan komitmen besarnya memperbaiki daerah. Apakah itu Asrun? “Kalau itu belum saatnya saya sebut. Tapi secara umum, saya ini kader PDIP, yang tentu harus loyal pada garis partai,” katanya penuh arti.

Seorang politisi seperti dirinya, harus selalu berpikir politik. Nah, jika nanti ia memutuskan memberikan dukungan, maka komitmen untuk ikut membangun Muna harus dijalankan. “Garansinya apa? Berpolitik itu yang dipegang adalah etika moralitas. Begitu dia menghianati kepercayaan masyarakat Muna, dia akan tahu siapa kami,” tegas Rusman.

Yang pasti, mantan Ketua DPRD Sultra ini sudah memilih satu dari tiga kandidat itu yang menurutnya paling pas memimpin daerah ini. Terkait soal nama, akan ia sampaikan secara resmi jika kesepakatan-kesepakatan politik untuk saling memajukan daerah sudah dicapai.

“Dalam kamus saya, tidak ada namanya politik dinasti. Selain karena masing-masing orang punya hak dalam khasanah demokrasi, saya percaya bahwa tiap masa itu ada orangnya, dan tiap orang ada masanya. Jika seseorang itu ditakdirkan jadi pemimpin, tidak ada yang bisa mencegahnya. Dan itu bukan karena keturunan, tapi lewat usaha dan doa yang menembus langit,” tegas Rusman.(abdi)

CagubRusman