Ali Mazi dan Asrun Cepat Tuntaskan Tes Wawancara

Tiga calon gubernur Sultra berbincang santai di sela-sela menunggu tes wawancara psyikolog yang digelar KPU Sultra terhadapa para calon kepala daerah se Sultra, Minggu (14/1)

LENTERASULTRA.com-Punya sederet pengalaman kepemimpinan, Asrun dan Ali Mazi memberi banyak nilai positif terhadap dua kandidat calon gubernur Sultra ini dalam menjawab pertanyaan tes wawancara yang mereka jalani hari ini. Keduanya pun menuntaskan tes hanya dalam tempo cukup singkat, meski jatahnya 30 menit.

Seharian ini, Minggu (14/1), KPU Sultra menggelar Seharian penuh, Minggu (14/1), KPU memang menggelar tes psykologi tertulis dan wawancara terhadap 15 pasangan calon kepala daerah, baik gubernur, bupati/walikota, termasuk calon wakil masing-masing. Pagi hari digelar tes tulis, siang sampai petang, tes wawancara.

Saat tes tulis, 30 kandidat itu disatukan dalam satu ruangan. Mereka bahkan dipisahkan duduk dari pasangan masing-masing. Ada calon wakil di daerah A, berdampingan duduk dengan calon bupati dari daerah B. Dimulai pukul 08.00 Wita, tes tulis itu kelar saat siang.

Setelah istrihat, dilanjut dengan tes wawancara. Para kandidat diacak, dengan cara mengambil nomor antrian. Kebetulan Ali Mazi mendapat giliran ke-10. Ia masuk ruangan sekitar pukul 15.00, dan keluar tak sampai 15 menit. “Antrinya yang lama, di dalam cepat,” kata Ali Mazi, setelah tes.

Katanya, tidak ada yang terlalu rumit karena tim mempertanyakan hal-hal terkait kepemimpinan, pemecahan masalah. “Saya sudah pernah jadi gubernur, jadi tahulah hal-hal terkait kepemimpinan,” tukas Gubernur Sultra periode 2003-2008 itu.

Seperti halnya Ali Mazi, Asrun juga keluar tak terlalu lama. Gelar doktor bidang manajemen, plus predikat master engeneering dari Australia jadi modal baginya melewati tes wawancara psykologi dengan sangat mulus. Tak terlihat raut kelelahan, apalagi tegang saat Calon Gubernur Sultra itu keluar dari ruang “ujian”.

Asrun menuntaskan tes wawancara yang dilakukan para ahli psykolog, sekira pukul 17.00 Wita. Mendapat giliran tes setelah di nomor urut 14, mantan Walikota Kendari ini hanya butuh waktu sekitar 15 menitan untuk menjawab berbagai pertanyaan tim.

“Macam-macam, seperti kepemimpinan, bagaimana cara menghadapi situasi A atau B, motifasi jadi pemimpin, kurang lebih seperti itulah,” kata Asrun usai keluar ruang tes, kepada lenterasultra.com. Paling tidak, kata dia, ia tidak merasakan beban apapun selama tes.

“Kan, saya sudah lewati juga yang begitu-begitu (tes wawancara psikologi), jadi tidak ada masalah. Banyak-banyak kampus juga kita kuliah ini, jadi tidak terlalu masalah kok. Insya Allah hasilnya bagus,” kata Ketua PAN Kota Kendari ini sembari pamit meninggalkan lokasi karena ada agenda lain.

Menurut Ketua Desk Pencalonan Pilkada KPU Sultra, Iwan Rompo, setidaknya ada lima aspek yang diujikan. Diantara yaitu intelektual mengenai kecerdasan kognitif, pengendalian diri dan emosi menyangkut kecerdasan emosi satblitas dan pengendalian diri.

Selain itu, soal harapan hidup dan kapasitas untuk mencapai tujuan hidup menyangkut sikap optimis dari kemandirian berpikir dan tindakan, mampu memanfaatkan potensi dan energi menyakut aspek kepercayaan diri dan produktivitas, sikap sesui dengan norma menyangkut penyesuaian diri dan kualitas hubungan pribadi.

“Pada ujian hari ini, melalui serangkaian tiga metode tes, mulai dari tes tertulis, wawancara individual dan Efjidi atau diskusi kelompok secara terarah,” ungkap Iwan Rompo. Pada ujian tertulis dan diskusi kelompok secara terarah, dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 12.00 Wita.
Kemudian melakukan tegistrasi ulang untuk mendapatkan nomor urut agar melakukan tes wawancara. Masing-masing calon diberikan waktu 20 sampai 30 menit untuk melakukan tes wawancara.

Tim penguji yang dihadirkan sebanyak delapan orang, yang sudah ditunjuk oleh HIMPSI, dengan kriteria tertentu seperti independen, surat izin prakteknya masih ada dan masih aktif, serta mengusai alat tes yang akan akan digunakan. “Jadi tim pemeriksa kesehatan terpadu ini, kita mengambil satu dari luar yaitu dokter ahli Psikolog, sisanya itu dari Sultra,” tuturnya.(hengki)

CagubSultra