LENTERASULTRA.com-Ali Mazi mengirim sinyal kepada para rival-rivalnya di Pilgub Sultra bahwa ia tak sedang berjuang berdua dengan Lukman Abunawas untuk memenangkan kompetisi lima tahunan ini. Ada para “bintang” politik yang siap membantunya. Salah satunya adalah Nur Alam, Gubernur Sultra periode 2008-2018.
Ali Mazi tak sekadar klaim. Ia mengaku sudah beberapa kali bertemu Nur Alam di Jakarta dan di Kendari, baik sebelum mantan Ketua PAN Sultra itu terjerat hukum atau saat masih aktif bertugas. “Saya liat gesture beliau. Diskusi kami juga demikian (dukung mendukung), jadi saya yakin beliau dukung saya,” kata Ali Mazi, di BNNP Sultra, Kamis (11/1).
Salah satu indikator utama yang bisa dibaca publik, kata mantan Ketua Nasdem Sultra itu adalah pernyataan Nur Alam beberapa waktu lalu yang mengisyaratkan adanya pembagian kesempatan memimpin Sultra antara tokoh dari kepulauan dan daratan. Kala itu Nur Alam menyebut setelah dirinya, sebagai representasi daratan, sudah saatnya orang kepulauan memimpin.
“Nah, itu kuncinya. Sekarang, siapa calon gubernur dari kepulauan. Kan hanya saya, jadi saya kira jelas dan aman kalau sudah begitu,” tambah Ali Mazi. Menurutnya, memang bukan hanya dirinya kandidat yang bertemu Nur Alam, tapi ia amat yakin bahwa mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu memberi dukungan pada dirinya.
“Jangan salah ya, meski beliau sekarang sedang menghadapi masalah hukum, beliau masih punya kekuatan politik yang kuat di Sultra. Yang beliau dukung dan percaya menjadi pelanjut pembangunannya, saya kira sudah mengantongi modal kemenangan,” tambah Ali Mazi.
Kekuatan itu bakal makin mengerikan jika para ketua partai pengusungnya, mulai dari Ridwan Bae, Tony Herbiansyah dan Ruksamin bekerja all out memenangkan AMAN. Makanya, Ali Mazi sangat percaya bahwa hajatan demokrasi lima tahunan ini bakal dimenangkannya.
Terkait Tina Nur Alam yang terlihat mendampingi salah satu pasangan calon gubernur saat mendaftar, menurut Ali Mazi itu lebih karena tanggungjawabnya sebagai anggota Fraksi PAN, dimana partainya memang mencalonkan pasangan lain, dan tidak secara utuh mewakili dukungan politik Nur Alam. (isma)