LENTERASULTRA.com-Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya harus keluar dari koalisi besar pengusung Asrun-Hugua. Meski kedua partai ini sempat mengantar SURGA ke KPU untuk mendaftarkan diri, tapi mereka tak bisa diakomodir, hingga akhirnya dicoret dari partai pengusung.
PPP sebenarnya punya SK B1-KWK untuk pasangan Asrun-Hugua. Sayangnya, Ketua PPP Sultra, Rasyid Sawal tak datang hingga tak bisa dianggap sah mendaftarkan diri. Sedangkan PKB, memang ditolak KPU karena tidak datang dengan bekal SK B1-KWK yang menyatakan mengusung Asrun-Hugua.
Kondisi ini memang sudah diprediksi karena di detik-detik akhir, PPP mengalihkan dukungan ke Rusda Mahmud-Sjafei Kahar. Sedangkan PKB juga mengeluarkan B1-KWK atas nama Rusda-Sjafei. Hanya saja, dua partai ini karena sejak awal masuk ke dalam gerbong koalisi besar Asrun-Hugua, makanya ikut mendaftar ke KPU.
Saat verifikasi dilakukan, oleh tim KPU kedua parpol tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Komisioner KPU Sultra, yang menjadi ketua desk pencalonan, Iwan Rompo sebelumnya menanyakan kepada pasangan calon apakah masih tetap mempertahankan dukungan dua parpol tersebut atau menghilangkannya.
Jika tetap mengambil dukungan dua parpol itu, maka KPU memberi waktu untuk kepada paslon untuk melengkapi adimistrasi. Dengan catatan, pemeriksaan pendaftaran ditunda sampai syarat dua parpol tersebut lengkap.
“Kalau tetap menunggu PPP dalam hal tanda tangan Ketua DPW dan PKB dalam hal ini SK B1 KWK, silahkan melengkapi. Pemeriksaan administrasi kita tunda dulu. Waktunya sampai tanggal 10 Januari sampai jam 12 malam,” ungkap Iwan Rompong.
Ketua Tim Pemenangan Asrun-Hugua, Abdurrahman Shaleh menanyakan kepada panitia verifikasi, apakah bisa lanjut pemeriksaan tanpa PPP dan PKB atau tidak, dengan catatan kedua parpol tersebut menyusul. Rupanya, pemeriksaan tidak bisa dilanjutkan jika tetap mengikut sertakan dukungan kedua parpol tersebut.
Sementara itu, Sekretaris DPW PPP, Ihsan Rivani berulang kali menelepon Ketua DPW PPP namun tak diangkat oleh yang bersangkutan. Pasangan Asrun-Hugua pun memutuskan mencoret PPP dan PKB, dari pada harus menunggu kedua partai itu melengkapi berkas yang disyaratkan KPU.
Artinya, hanya 5 partai politik yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mendukung Asrun-Hugua yakni PAN, PKS, PDIP, Hanura dan Gerindra. “Jangan khawatir, tetap memenuhi syarat meskipun hanya lima dukungan parpol, yaitu berjumlah 26 kursi,” pungkas Iwan Rompo.
Untuk diketahui, Asrun-Hugua tiba di Komisi Pemilihan Umum (KPUD) sekitar pukul 10.28 Wita. Pasangan calon Gubernur Sultra 2018-2023 itu, menggunakan mobil Jeep Plat B 22 ADP dengan mengenakan kemeja berwarna putih dilengkapi dengan kalungan bunga di leher dan peci hitam.
Pasangan yang berakronim SURGA itu menjadi pendaftar pertama. Ratusan pendukung ikut mendampingi kedua keduanya di KPU, Senin 8 Januari 2018. Menariknya, pimpinan dua partai pengusung Rusda Mahmud-LM Sjafei Kahar, yaitu PKB dan PPP ikut bersama rombongan Asrun-Hugua di KPU.
Nurfa Thalib selaku Ketua PKB turut bertandatangan memberikan dukungan kepada Asrun-Hugua. Begitupun dengan PPP yang turut hadir sekretaris DPW PPP Iksan Rifani. Padahal sebelumnya kedua partai tersebut sudah mengeluarkan SK dukungan untum Asrun-Hugua.
Asrun-Hugua membawa lima partai pendukung yaitu PAN, PDIP, PKS, Hanura, Gerindra dengan totalnya 26 kursi. Selain itu, pasangan ini juga diantar sejumlah tokoh partai di Sultra yakni Ketua DPW PAN Abdurrahman Saleh, Ketua DPD Gerindra Imran, Ketua DPW PKS Sulkhani, Ketua DPD Hanura Sabri Manomang, dan Ketua Bapilu PDIP Nursalam Lada. Selain itu turut pula hadir Tina Nur Alam.
Setibanya, Asrun-Hugua bersama tim langsung menuju tempat pendaftaran tepatnya di Aula Husni Kamil Manik Kantor KPUD Sultra. Proses pendafatran berlasung sekitat satu jam lebih secara tertutup. Seluruh media dan wartawan tak diperbolehkan mengikuti hingga proses pendaftaran. Hingga kini pemeriksaan administrasi masih sedang berlangsung.(isma)