LENTERASULTRA.com-Asa Ibrahim Marsela untuk menjadi Walikota Baubau periode 2018-2023 sepertinya harus melalui jalan yang cukup terjal. Belum juga pendaftaran dimulai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memberinya syarat lumayan berat jika berniat melanjutkan niatnya.
Mantan Wakil Walikota Baubau periode 2003-2008 itu menjajal jalur perseorangan untuk maju di Pilwali Baubau edisi 2018-2023 ini. Ia didampingi Cawawali, purnawirawan Polri, AKBP Ilyas. Mereka mengajukan dukungan KTP sebanyak 12 ribuan ke KPU, dari syarat 11 ribuan. Sayang, hanya 7494 yang diterima KPU.
Pengumuman atas “nasib” Ibrahim Marsela-AKBP Ilyas itu disampaikan KPU Baubau, Sabtu (31/12) di sebuah hotel di Baubau. Selain Ibrahim-Ilyas, ada juga pasangan lain yang jauh lebih parah yakni Nursalan dan Nur Mandani SE. Dari 11.427 yang diminta KPU, pasangan ini hanya membawa 1.131 KTP yang sah dan terverifikasi secara faktual.
Secara resmi, KPU memang mengumumkan nasib dua pasangan calon walikota Baubau yang menjajal jalur perseorang. KPU memutuskan dukungan berbasis identitas kependudukan dua pasangan ini masuk kurang. “Jika masih mau melanjutkan ikut Pilwali, pendaftaran nanti harus lengkapi kekurangan dukungan,” kata Dian Anggraeni, Ketua KPU Baubau.
Katanya, kedua pasangan itu saat membawa dokumen dukungan memang sudah memenuhi syarat jumlah KTP dari sisi administrasi. Tapi ketika diverifikasi faktual di lapangan, ternyata banyak yang bermasalah. Makanya, pasangan Ibrahim-Ilyas hanya 7479 yang memenuhi syarat, sedangkan pasangan Nursalan-Nur Madani hanya 1.131.
Sebagai gambaran, sosok Ibrahim Marsela cukup dikenal di Baubau. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Walikota mendampingi Amirul Tamim di periode pertamanya, tahun 2003-2008.
Saat tahun 2008, Ibrahim Marsela tak ikut kompetisi sebagai Calon Walikota. Asa untuk jadi Baubau 1 tetap ia pelihara di tahun 2013. Kali ini ia maju didampingi Muirun Awi dengan didukung tiga partai, yakni PKS, Golkar dan PDI ini. Sayang, diujung pertandingan, ia kalah dan hanya meraih suara tak sampai 18 persen.
Lima tahun berlalu, pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini kembali maju. Tahun 2018 ini, ia tak lagi menggunakan jalur dukungan parpol tapi memilih perseorangan. Tapi, sebelum pertandingan dimulai, ia sudah terganjal syarat dukungan yang kurang, dan butuh perbaikan dengan mengumpulka lagi 4 ribuan KTP sah.(hengky)