15 Ribuan Orang Tiongkok Izin Tinggal di Sultra

Warga negara Tiongkok di sebuah lokasi industri nikel di Konawe. Populasi mereka kini terus bertambah, terlihat dengan banyaknya permintaan izin tinggal di Sultra ke Imigrasi

LENTERASULTRA.com-Tak usah lagi bertanya, jika melihat orang China banyak berkeliaran di Sulawesi Tenggara (Sultra). Populasi warna negeri Panda itu di Bumi Anoa sudah hampir sama dengan jumlah warga Pulau Kabaena saat ini. Pihak Imigrasi mencatat, sepanjang 2017 ini, ada 15.950 warga Tiongkok yang minta izin tinggal di Sultra.

Jumlah itu menjadi angka terbanyak orang asing yang datang ke bumi anoa ini sepanjang tahun ini. Data pihak Imigrasi menyebut, angka itu diperoleh dari jumlah warga Tiongkok yang mengajukan izin tinggal kunjungan (ITK) di Sultra, yakni 15.950 permintaan. “15.471 adalah pria, dan 479 orang perempuan,” kata Adhar, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kendari.

Bukan hanya itu, Kantor Imigrasi Kelas I Kendari, mendata lima negara terbanyak masuk di Sultra berdasarkan layanan penerbitan izin tinggal kunjungan, Tiongkok menempati urutan pertama yaitu 15.950 orang. “Lalu ada 25 orang pria India yang meminta izin tinggal,” papar Adhar.

Lanjut dia, urutan ketiga disusul WNA Bangladesh sebanyak 11 orang jenia kelamin laki-laki. Selanjutnya Pakistan 10 orang, dan terakhir Thailand paling sedikit yaitu enam (6) orang. “Lima negara inilah menjadi negara yang warganya paling banyak mendatangi Sultra tahun ini,” ucapnya.

Dikatakan Adhar, kedatangan WNA tersebut dengan berbagai maksud. Namun mayoritas orang asing yang datang di bumi anoa ini tujuannya untuk berbisnis. Dari total keseluruhan yang datang, ada sebanyak 12.183 orang membucarakan bisnis.

“Tujuannya yang lain, ada kunjungan keluarga atau sosial, datang seminar, pertukaran pelajar atau mahasiswa dan masih yang lainnya,” beber Adhar.

Warga Tiongkok sepertinya sangat doyan datang dan tinggal di Sultra. Selain terbanyak ITK, izin tinggal kunjungan terbatas alias ITAS, WNA negeri tirai Bambu itu juga mendominasi dan menjadi urutan pertama. Tercatat 716 orang warga asal China melakukan pengurusan Itas di Kantor Imigrasi Kendari yang diterbitkan izin tinggal terbatasnya.

“Tujuan izin tinggal kunjungan sementara ini juga berbeda dengan izin tinggal kunjungan. Maksud kedatangan yang pertama itu, industri, kemudian tenaga ahli, konstruksi dan bangunan, memasang mesin dan pelajar/mahasiswa,” cetusnya.

Detailnya, ada 479 diantara menetap sementara di Sultra sebagai karyawan industri. Kemudian sebanyak 170 orang bekerja sebagai tenaga ahli, tenaga mesin sebanyak 65 orang. Selanjutnya, ada 34 orang lagi bekerja sebagai tenaga konstruksi dan bangunan, dan terakhir delapan (8) orang merupakan mahasiswa asal luar negeri yang melakukan study.

“Warga negara asing Tiongkok ini memang selalu paling banyak yang datang di Sultra ini. Kalau kita cermati data, setiap tahun memang begitu selalu lebih mendominasi. Mereka kebanyakan melakukan aktifitas dalam bidang pengembangan bisnis. Mungkin karena melihat peluang bisnis kita ini sangat besar, makanya mereka suka berbisnis di Sultra,” pungkas Adhar. (isma)

CinaMorosi