LENTERASULTRA.com-Politisi muda, Wahyu Ade Pratama alias Yuyu akhirnya memilih tidak melanjutkan niatnya maju sebagai calon bupati (Cabup) Konawe periode 2018-2023. Meski punya modal dukungan dari Partai Gerindra, yang punya tiga kursi di DPRD, ia diminta tak meneruskan niatnya itu karena secara objektif, peluangnya menang tidak cukup besar.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Sultra, H Imran yang juga ayah dari mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu. “Kami putuskan tidak mendorong Yuyu di Pilkada Konawe, dua lembaga survey yang kami turunkan, menunjukan butuh kerja keras dua kali lipat untuk mengejar kandidat lain,” kata Imran, Jumat (15/12) malam lalu.
Mantan Bupati Konawe Selatan itu menyebut bahwa dirinya memang sempat meminta putranya itu bersosialisasi dengan memasang atribut. Tiga bulan setelahnya, kemudian dilakukan survey. “Saya harus realistis, untuk apa maju kalau tidak menang,” tukas Imran.
Menurutnya, politik bukan hanya soal gengsi dan gagah-gagahan. Di Pilkada misalnya, dibutuhkan kajian mendalam dan rasional untuk ikut berkontestasi. Jika peluangnya memang tidak bisa, maka sebaiknya jangan dipaksakan karena hanya akan membuang energi.
Sekedar diketahui, Wahyu Ade Prtaam alias Yuyu sudah pernah menjajal sengitnya kontestasi Pilkada tahun 2015 lalu, di Kolaka Timur. Anak muda berusia 28 tahun ini tak bisa melampaui raihan suara Tony Herbiansyah, yang kemudian jadi pemenang Pilkada Koltim.
Lalu kemana arah dukungan Partai Gerindra di Konawe? Imran mengaku bahwa itu belum diputuskan DPP. Tapi arahnya pastilah ke figur yang akan menang. “Saya kira kalian sudah bisa tebak mi, kalau saya hadir disini berarti mengarah,” katanya tersenyum penuh arti.
Yang dimaksud “hadiri di sini” oleh Imran adalah merujuk pada kehadiran dirinya meneken pakta integritas mendukung pasangan Asrun-Hugua di Pilgub Sultra nanti. Asrun adalah kader utama PAN Sultra saat ini. Sedangan di Konawe, PAN sudah jelas mengusung petahana, Kerry Saiful Konggoasa.
Satu nama kandidat yang dikaitkan dengan Gerindra di Konawe adalah Syamsul Ibrahim. Anggota DPRD Sultra itu diketahui memiliki ikatan kekerabatan dengan Imran, dan juga pernah ia dukung di Pilkada Konawe 2013 lalu. Apakah Pilkada kali ini kembali akan didukung? Imran hanya menggeleng saat ditanya soal itu.
“Yang jelas, kita harus dukung yang mau menang. Bukan soal keluarga atau bukan, karena seperti saya bilang tadi, berpolitik itu pakai akal. Percuma kita dukung figur kalau nanti kalah, Gerindra ini mau menang,” tandas Imran, yang disambut anggukan oleh Wahyu Ade Pratam yang berdiri di sampingnya.(abdi)