SBY Ambil Alih Pilgub Sultra, Rusda Tetap Prioritas

FOTO : ENDANG FOR LENTERASULTRA.com
Ketua PD Sultra, Muh Endang SA (paling kanan) bersama Ketua DPP PD, Pramono Edhie (tengah) menyambut kehadiran Cagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang kemarin sore hadir di Cikeas untuk bertemu Ketua Umum DPP PD, Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah bertemu Khofifah, SBY menggelar pertemuan dengan anggota majelis tinggi membahas Pilgub yang belum final termasuk Pilgub Sultra

LENTERASULTRA.com-Partai Demokrat mulai gamang. Hingga H-15 pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur Sultra di KPU, pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar yang mereka beri surat tugas mencari mitra koalisi sampai hari ini belum juga bisa memenuhi kewajibannya. Padahal sudah diberi tenggat sampai 30 November lalu.

Semalam (16/12), Majelis Tinggi Partai Demokrat pun menggelar pertemuan khusus membahas beberapa daerah yang belum final, salah satunya adalah Sultra. “Kesimpulannya, Pilgub Sultra diambil alih Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ungkap Muh Endang SA, Ketua Umum DPD Demokrat Sultra.

Pertemuan yang dipimpin langsung SBY itu digelar di rumah perjuangan Cikeas. Para petinggi PD yang ikut hadir adalah Syarif Hasan, Amir Syamsuddin, Vance Rumangkang, Mayjend Nachrowi, Pramono Edhie dan EE Mangindaan. “Kebetulan kami juga diundang, dan saya hadir,” tukas Endang.

Mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengatakan, dengan diambil alihnya urusan dukungan PD di Pilgub Sultra ke SBY, maka segala putusan ada di tangannya. Paling lambat, keputusan sudah dikeluarkan. Soal apa keputusannya, tentu saja tergantung penuh oleh mantan Presiden RI itu.

“Sikap ini (diambil alih)diambil mengingat kegentingan waktu dan dinamika perkembangan politik Sultra,” tambah Endang. Dari beberapa opsi yang muncul, SBY ternyata tetap memberi kesempatan kepada Rusda-Sjafei mencari mitra koalisi secepatnya, sebelum sikap PD diumumkan secara resmi.

“Rusda-Sjafei ini kan sudah kami beri surat tugas, ini juga dibahas tadi malam. Dan beliau (SBY) tetap memberi prioritas kepada keduanya untuk secepatnya menjalankan penugasan mencari koalisi. Artinya, sebelum SBY mengumumkan masalah ini, Rusda tetap diberi prioritas,” tukas Endang.

Nah, bila benar-benar sampai di tenggat waktu yang ditentukan sendiri SBY itu, mitra koalisi belum juga ditemukan, maka PD akan mengambil sikap dengan opsi lain. Bisa saja mengalihkan dukungan ke kandidat lain, atau malah memilih netral di Pilgub Sultra.

“Opsi-opsinya itu, tapi sekali lagi saya tekankan, SBY tetap memberi prioritas kepada Rusda-Sjafei untuk segera menemukan koalisi,” tambah mantan Ketua KPU Konsel itu. Ia berharap agar sebelum SBY mengambil sikap, usaha kandidat yang diberi surat tugas bisa berakhir sukses.

Sebagai pengingat, 10 November lalu, Rusda-Sjafei diberi tugas oleh Partai Demokrat. Pasangan ini mendapatkan kepercayaan didukung PD di Pilgub, dengan syarat bisa mencari mitra koalisi untuk menggenapkan dukungan PD, yang hanya punya 6 kursi di DPRD Sultra.

Sampai tanggal 30 November, sesuai amanat itu, pasangan ini belum bisa menemukan mitra koalisi untuk disampaikan ke Demokrat. Nah, SBY kemudian mengidentifikasi daerah-daerah yang belum final. Ia pun mengundang elemen majelis tinggi partai, termasuk Ketua PD daerah.(abdi)

DemokratRusda