LENTERASULTRA.com-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari benar-benar bekerja keras sepanjang 2017 ini. Semakin giat memproteksi peredaran dan aktivitas mengonsumsi Narkoba, BNN malah terus menemukan jenis-jenis narkoba baru yang beredar di Kota Kendari. Ada tembakau gorila, PCC, termasuk ganja sintesis. Kalau Sabu-sabu itu sudah lama.
Pemakainya pun terdeteksi hadir di hampir semua kalangan dari pelajar hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari ibu rumah tangga sampai mereka yang mengganggur. Dari mahasiswa sampai yang belum tamat Sekolah Dasar (SD).
Teranyar, BNNK Kota Kendari menemukan sebuah jenis narkoba baru bernama “Jamur Tai Sapi”. Ini adalah narkotika golongan 1 dan sejak dua pekan lalu ditemukan di Kendari. Ironinya, konsumennya adalah seorang murid Sekolah Dasar. “Ini narkoba yang tergolong baru masuk di Kendari,” kata Kepala BNNK Kendari, Hj. Murniaty.
Dibeberkan wanita berhijab itu, korban dari Jamur tai Sapi itu adalah anak kelas 6 SD berinisial A asal Puuwatu. Anak itu masih duduk dibangku sekolah dasar di SDN 09 Mandonga.
Berdasarkan hasil investigasi dari tim BNN Kendari kepada orang, anak tersebut memperolahnya dari salah seorang temannya. Kebetulan di daerah Puuwatu dekat dengan kandang sapi sehingga menjadi media tumbuhnya jamur yang digolongkan narkotika tersebut.
“Informasi yang kita dapat, mereka mengambil jamur itu kemudian direbus dan diminum air rebusannya yang sudah ditambah gula pasir. Temannya hanya minum satu gelas, Am dikasih tiga gelas,” papar Murniaty.
Efek yang ditimbulkan setelah meminum rebusan jamur tersebut adalah langsung berhalusinasi, ketawa-ketawa, teriak-teriak hingga menjilat badannya sendiri. Terpaksa orang tuanya mengikat anaknya itu lalu dilarikan di rumah sakit jiwa. Setelah BNNK Kendari menerima laporan terkait kasus itu, langsung turun di lokasi kejadian untuk olah perkara serta mengumpulkan informasi.
“Orang tuanya bilang anak itu baru pertama konsumsi karena dikasi temannya. Kebetulan tempat tinggalnya dekat dengan kandang sapi. Kami yakin sudah banyak yang pakai hanya belum menimbulkan efek yang serius. Untungnya, Am masih bisa ditangani dan diselamatkan. Setelah kami tangani, sekarang sudah baikan,” katanya.
Murniaty menambahkan, jamur tai sapi narkotika golongan 1 setara dengan ganja dan sabu-sabu. Kandungan didalamnya adalah Psilosibin dan Psilosin. Efek pemakainya dapat berhalusinasi, teriak-teriak dan ketawa-ketawa seperti orang gila.
“Makanya Am setelah meminum tiga gelas rebusan jamur itu langsung kaya orang gila. Efeknya hampir sama dengan kasus PCC yang terjadi di Kota Kendari beberapa bulan lalu,” tambahnya.
Menurutnya, jenis narkoba jamur tai sapi ini mulai mengancam Kota Kendari. Ini masih asing bagi masyarakat, selain itu sangat mudah untuk didapatkan. Apalgi di Kota Kendari baru 2017 ini. “Makanya kami mulai melakukan sosialisasi. Salah satunya lewat media,” pungkas Murniaty. (isma)