Hujan 15 Jam, Satu Desa di Kabaena Kebanjiran

luapan air yang kemudan menggenangi pemukiman penduduk di Desa Langkema, Kabaena, Bombana

LENTERASULTRA.com-Saat hujan mengguyur Pulau Kabaena, Jumat (8/12) malam sekira pukul 20.00 Wita, awalnya hanya dianggap sebagai pelelap tidur. Tapi ketika air dari langit itu tak juga berkurang curahnya hingga Sabtu (9/12) pagi, rasa was-was pun langsung menghantui warga Kelurahan Teomokole dan Rahampuu, Kabaena di Bombana.

Mereka makin khawatir karena sejak pukul 09.00 Wita, debit Sungai Lakambula terlihat kian membesar. Bayang-bayang air sungai meluap dan masuk perkampungan sudah terpikirkan. “Untungnya, hujan berhenti saat azan zuhur. Air Lakambula juga tak sempat meluap,” kata Ilfan Nurdin, Lurah Teomokole, Kecamatan Kabaena.

Ilfan sangat khawatir karena kemarin, ia sedang ada di Rumbia, ibukota Bombana untuk urusan dinas. Andai benar-benar banjir memasuki pemukiman penduduk, Ilfan bakal merasa bersalah karena tak bersama warganya.

Teomokole beruntung karena ancaman banjir bisa lepas, saat siang. Tapi desa tetangganya, Langkema malah dikagetkan dengan luapan air dari sebuah kali kecil di belakang kampung itu. Sekitar pukul 09.00 Wita, air bah mendadak memasuki perkampungan.

Warga desa panik karena banjir itu menggenangi empat unit rumah yang dibangun dengan arsitektur rumah batu. Rumah-rumah lain, yang berdiri dengan konstruksi rumah panggung selamat karena hanya bagian kolong rumah yang kebanjiran.

“Sekitar dua jam, di sekitar areal kantor desa dan pelataran sekolah dasar di desa kami air itu meluap, lalu meluber sampai ke jalan dan memasuki rumah-rumah warga,” jelas Muh Darsat, Sekretaris Desa Langkema, Kabaena Selatan saat dihubungi.

Ia memastikan, tidak ada korban dalam insiden tadi pagi tersebut. Hanya saja, beragam perabot rumah tangga warga tak bisa terselamatkan dari kerusakan karena digenangi air, yang saat surut meninggalkan lumpur. “Kerugiannya kami belum hitung,” katanya.

Banjir itu menurut Darsat akibat hujan yang mengguyur Kabaena sejak Jumat malam dengan cukup lebat sehingga membuat sebuah kali di belakang kampung itu meluap, dengan debit air yang sangat besar. “Sekarang sudah surut, warga sudah membersihkan rumahnya yang sempat digenangi air,” tukas Darsat.(jovi)

banjirKabaena