LENTERASULTRA.com-Pernah menghitung berapa kali gempa bumi mengguncang Sultra selama setahun ini? Tentu saja tidak, karena getarannya tidaklah terlalu parah bahkan tidak menimbulkan efek besar. Tapi tahukah anda bila hingga November 2017, sesungguhnya sudah terjadi 223 kali gempa.
Itulah catatan yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari. Dalam data yang dirilis lembaga itu, hampir seluruh wilayah di Bumi Anoa ini pernah diguncang gempa.
“Tapi daerah Wanggudu (Konawe Utara) yang paling sering. Ini akibat sesar-sesar lokal yang terletak di wilayah tersebut,” Rosa Amelia, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari memberi penjelasan.
Sementara itu, kata Rosa, gempa bumi yang dirasakan banyak terjadi di Kota Kendari terjadi 3 kali guncangan. “Jika dilihat dari kondisi geologis, Sultra termasuk wilayah berpotensi gempa bumi. Jadi masyarakat perlu memahami mengenai gempa bumi dan mengenali kondisi lingkungan sekitarnya,” Ungkap Rosa Amelia.
Berdasarkan data statistik di Stasiun Geofisika Kendari, kejadian gempa bumi terbanyak terjadi pada bulan Mei yaitu 51 kali atau 22.9 persen dari jumlah gempa bumi lokal keseluruhan, sedangkan terendah pada bulan Maret yaitu sebanyak 4 kali atau 1.8 persen dari gempa bumi lokal keseluruhan yang tercatat hingga November 2017.
Selain data statistik sebelumnya, Stasiun Geofisika Kendari, juga mencatat 17 kejadian gempa bumi yang dirasakan di Sultra dan sekitarnya hingga November. Detailnya, bulan Agustus dan November tercatat 4 kali kejadian gempa bumi, selanjutnya pada bulan Februari, Mei, Juli dan September tercatat 2 kali kejadian. Sedangkan Juni hanyabsatu kali.
“Kalau Januari, Maret, April dan Oktober tidak tercatat ada gempa bumi,” papar ibu yang akrab disapa Rosa itu. Dia mengulas, dari total kejadian tersebut, telah mengguncang hampir seluruh wilayah di Sultra. Daerah Wanggudu (Konut) paling rawan gempa bumi.
Sebagai informasi tambahan, Rosa menambahkan, berdasarkan statistik kejadian gempa bumi yang tercatat di Stasiun Geofisika Kendari, hingga November 2017 tercatat 824 kejadian gempa bumi.
Dengan kejadian terbanyak terjadi pada Mei yaitu 155 kali atau 18.81 persen dari jumlah gempa bumi keseluruhan. Sedangkan paling sedikit di Maret hanya 47 kali atau 5.70 persen dari keseluruhan kejadian pada tahun 2017.
Jika dilihat dari besarnya magnitude atau ukuran kekuatan gempa bumi disetiap bulannya, didominasi magnitude antara 2.0 s/d 6.0 SR sebanyak 799 kejadian atau 97 persen dari keseluruhan kejadian. Magnitude terbesar tercatat pada tanggal 8 September lalu terjadi diwilayah Meksiko dengan kekuatan 8.2 SR.
“Berdasarkan kedalaman gempa bumi tiap bulannya, gempa bumi dengan kedalaman dangkal (h<60 km) mendominasi dengan jumlah 686 kejadian atau 83 persen dari keseluruhan kejadian pada tahun 2017,” cetus Rosa. (isma)