LENTERASULTRA.com-Kolonel Arm Dedi Nurhadiman resmi memulai tugasnya sebagai Komandan Korem 143/HO Kendari, Kamis (7/12) siang. Pengganti Kol Inf Andi Perdana Kahar itu menjejakan kaki di markas barunya, tepat pukul 12.00 Wita, kemarin.
Begitu masuk di kantor barunya, suara azan zuhur dari Masjid Al Kautsar yang berada tepat di depan Makorem, berkumandang, seperti menyambut kehadiran sang pemegang tongkat komando baru di Makorem 143/HO.
Kolonel Dedi dan istri hanya sesaat mengikuti acara penyambutan yang digelar para prajurit dan anggota Persit Chandra Kirana. Ia memilih melaksanakan salat zuhur terlebih dahulu di masjid Masjid Al Askariyah Makorem 143/HO.
Usai menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, barulah ahli intelejen militer ini memberikan arahan pertama kepada keluarga besar Korem 143/HO. Penekanan utamanya adalah soal kesetiaan terhadap nusa dan bangsa dengan penuh rasa tulus dan ikhlas.
“Saya akan mempelajari dulu tugas-tugas baru ini, masih menyesuaikan dulu,” kata Kolonel Arm Dedi Nurhadiman, kepada awak media. Ia pun menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran Dandrem 143/HO yang telah menyambutnya dengan luar biasa.
Selain itu, sebagai komandan baru, dia akan melakukan koordinasi dengan Forkompinda baik itu Gubernur, kepolisian dan kejaksaan. Dengan itu, melalui kepemimpinanya Danrem Haluoleo ikut mengambil bagian dalam membangun Sultra. Utamanya dalam ketahanan wilayah di Bumi Anoa ini.
“Untuk ketahanan Sultra, kami juga akan bekerjasama dengan masyarakat, termasuk bagaimana mensejahtetkan masyarakat. Kalau masyarakat sudah sejahtera tentu pertahanan wilayah pasti kuat,” ucapnya.
Untuk itu, Kolonel Dedi belum memberkan program-program barunya selaku pemimpin Dandrem 143/HO Kendari. Pasalnya, dia tetap akan melanjutkan tugas dari komandan sebelumnya, yang belum selesai.
Dikutip dari situs resmi Korem 143 Haluoleo, kala memberi pengarahan kepada prajurit, Kolonel Dedi mengingatkan kepada seluruh prajurit, ASN dan Persit Kartika Candra Kirana agar selalu menjaga netralitas dan tidak berpolitik praktis dalam gelaran Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
“Tahun depan, kita menghadapi tahun politik, begitu juga di tahun 2019. Jangan ada yang menempelkan gambar-gambar para calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif dan calon presiden di rumah masing-masing. Harus netral,” tutur Danrem.(isma)