Hilang 6 Jam, Nelayan Wakatobi Mengaku Tertipu Cahaya Misteri

FOTO : GAYUS/LENTERASULTRA.com
La Hando, warga Wakatobi yang sempat hilang saat melaut saat pertama kali dievakuasi warga dari bibir pantai Kapota

LENTERASULTRA.com-La Hando sempat membuat gelisah keluarganya di Desa Mandati, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi. Pemuda berusia 25 tahun ini hilang saat melaut. Setelah dicari selama enam jam, ia ditemukan. Kebingungan di sebuah laut dangkal di tepi pantai. Ia mengaku baru saja mengikuti cahaya yang tak pernah bisa ia jangkau.

Kisah kehilangan beraroma mistis ini berawal saat La Hando bersama La Cibo (27) dan La Edi (35), Rabu (21/11) sore, sekitar pukul 17.30 Wita memutuskan melaut, melakukan aktivitas mencari ikan dengan memanah. Wilayah perairan pulau Desa Kollo Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Wakatobi.

Ketiganya bersama-sama di sebuah long boat. Namanya memanah di dalam air, ketiganya lantas menyelam. Entah bagaimana ceritanya, Hando malah sudah tak terlihat di sekitar areal perahu. Dua kawannya panik, dan langsung bergegas pulang. Sekitar pukul 21.30, sesat setelah tiba di darat, mereka menghubungi tim SAR.

Kepala Basarnas Kendari Djunaidi melalui Humasnya Wahyudi, menjelaskan, setelah timnya menerima laporan itu, Pos SAR Wakatobi pun bergerak ke titik koordinat menggunakan Rubber Boat menuju tempat kejadian musibah (TKM). Setelah melakukan pencarian selama lebih dari tiga jam, La Hando pun ditemukan di pesisir Pulau Kapota, Desa Kolo, sekitar Pukul 00.30 Wita dini hari.

“La Handu, ditemukan oleh warga dalam Kondisi selamat, ia terdampar di pesisir Pulau Kapota, Desa Kolo, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kab. Wakatobi. Korban diduga terbawa arus laut dan terpisah dengan rekannya saat memancing di perairan Wangi-Wangi,” tambah Wahyudi.

Sementara itu, La Hando yang ditemui lenterasultra.com di rumahnya di Kelurahan Mandati 1, Wangi-wangi mengaku tak begitu paham apa yang terjadi dengannya. Menurutnya, ia tak pernah bermaksud memisahkan diri dari dua kawannya saat sedang mencari ikan.

Kata anak muda ini, saat hendak kembali ke perahu, ia melihat cahaya yang sama persis dengan yang ada di perahu yang mereka tumpangi saat tiba di perairan itu. La Hando pun beranang mendekati tapi meski sudah berusaha keras menggapainya, cahaya itu justru tak pernah bisa didekatinya.

“Saya kira lampunya perahu. Saya berenang ke arah lampu, ternyata tidak ketemu-ketemu. Cahayanya juga tidak hilang, jadi saya terus dekati. Tahu tahu saya sudah sampai di Kapota,” kisahnya saat di temui awak media saat masih berkumpul dengan teman-temanya di sebuah saung, tak jauh dari rumahnya.

Kawan La Hando, La Cibo yang bersamanya saat melaut mengaku tak habis pikir dengan kejadian tersebut. Ia mengaku sudah berteriak mencari tapi jangankan tubuhnya, senter yang dipakai La Hando tak terlihat. “Makanya kita pulang, lapor,” katanya.

Pencarian dilakukan sekitaran wilayah Pulau Kollo dan Otto Ue, yang tak jauh dari lokasi awal melakukan aktivitas memanah ikan. “Pas kita temukan, La Hando ini posisinya berdiri di air dangkal. Pertengahan Desa Kollo dan Kapota. Aneh juga,” katanya.(gayus/astil)

hilangWakatobi