LENTERASULTRA.com-Pecah kongsi antar lima anggota sterring commite (SC) Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra membuat kerja mereka yang sejatinya sederhana, harus berantakan di tengah jalan. Alih-alih menggelar Musda, memutuskan siapa calon Ketua Umum yang lolos verifikasi saja mereka tak bisa.
Akibatnya, Musda HIPMI yang harusnya digelar Senin, 20 November dengan agenda utama memilih Ketua Umum HIPMI periode 2017-2020 ditunda, sampai batas waktu yang ditentukan. “Bagaimana mau Musda, calonnya saja belum ada,” kata Muh Reza Sabir, Ketua Panitia Musda HIPMI.
Melihat kondisi itu, panitia akhirnya memutuskan untuk menunda hajatan pencarian pemimpin HIPMi Sultra. Saat ini, kata Reza, bola ada di tangan Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI. Hasil verifikasi para calon, sudah dipaparkan di BPP, dan tinggal menunggu keputusan dari pusat.
“Mungkin karena masalahnya terlalu komplit sehingga BPP pun belum mengambil sikap sampai sekarang,” tambah pria yang biasa dipanggil Echa ini. Lanjut dia, rapat bersama seluruh panitia sudah dilakukan terkait kepastian Musda. Kesimpulannya, Musda diundur karena menunggu verifikasi lanjutan dari BPP.
“Jadwal selanjutnya tetap ada pada BPD Sultra yang menentukan. Jadwal ulang itu, masih akan dikonsultasikan ke BPP,” kata Reza. Panitia kata dia, belum bisa memberikan kepastian sampai kapan penundaan Musda.
Hanya saja, diprediksi akan ditunda sampai satu bulan bahkan bisa lebih lama lagi. Sebab bulan November sampai Desember, jadwal Musda full dan padat untuk provinsi lain.
“Kami berharap bisa ada waktu jeda untuk Musda HIPMI Sultra. Sehingga kita tidak menunda terlalu lama. Akan tetapi, itu kembali lagi kepada BPD yang akan menyesuaikan waktu dari BPP untuk melantik Ketum yang terpilih nanti,” ucapnya.
Selain, jadwal padat untuk daerah lain, hasil verifikasi SC saat ini masih ditangan BPP, tetapi bukan untuk menentukan Caketum, hanya mengecek kembali syarat-syarat pencalonan dari tiga bakal calon. Nantinya, BPP akan memberikan rekomendasi kepada BPD. Tentunya, penilaiannya sudah pasti objektif sesuai dengan AD/ART organisasi HIPMI.
“BPP hanya sebatas memberikan rekomendasi karena sebagai induk organisasi pasti memiliki data-data valid keanggotaan para calon ketua umum. Rekomendasi itu yang akan dijadikan acuan dan dasar untuk SC dalam mengambil keputusan,” bebernya.
Diakhir pernyataannya, Reza juga menepis dan membantah soal isu-isu yang beredar bahawa adanya calon yang digugurkan oleh BPP karena tidak memenuhi syarat. Informasi itu kata dia hanya hoaks dan tidak benar.(isma)