LENTERASULTRA.com-Jejaring media sosial di Sulawesi Tenggara, saat ini lagi heboh dengan viral sebuah video yang memperlihatkan sekelompok anak-anak yang belakangan ketahuan dari Moskow, Rusia sedang menyanyikan lagu “Tanah Wolio”.
Video berdurasi 3 menit 16 detik itu jika ditonton di kanal youtube bisa membuat warga Sultra, khususnya mereka yang dari Pulau Buton, amat bangga. Bagaimana bisa sekelompok anak kulit putih dari Rusia, dengan fasihnya menyanyikan lagu “Tanah Wolio”.
Rupanya, ada sosok Asni Isnawati dibalik cakapnya bocah-bocah negeri Vladimir Putin itu. Ia adalah seorang guru dari SMP 5 Kendari, yang mengikuti suaminya, Sudirham yang saat ini bertugas menjadi kepala Sekolah Indonesia-Moskow (SIM).
“Status saya di Moscow ini tenaga pengajar titipan karena ikut suami,” kata Asni Isnawati dalam perbincangannya dengan lenterasultra.com lewat di jejaring media sosialnya, Rabu (15/11) siang waktu Indonesia.
Asni mengakui bahwa anak-anak Rusia di video yang viral itu memang menyanyikan Tanah Wolio, lagu daerah populer di jazirah Buton. “Itu anak-anak di sebuah sekolah setingkat SD di Rusia,” kata pengajar di SMP 5 Kendari ini.
Katanya, ia tak secara langsung mengajari itu diajarkan ke guru-guru sekolah, dan ditularkan kembali ke murid-muridnya. Mereka memperdengarkannya dalam sebuah kunjungan para pengajar Indonesia. “Sebagai wujud kerjasama dan rasa terima kasih mereka atas kemitraan yang telah kami bangun dengan baik,” kata Asni.
Pengajar Bahasa Inggris di SMP 5 Kendari ini mengurai banyak hal soal eksistensi Sekolah Indonesia Moscow (SIM) yang dipimpin suaminya. Kata dia SIM seperti sekolah Indonesia luar negeri lainnya yang selain berfungsi sebagai tempat mendidik, melatih dan mengajar anak anak Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat informasi Budaya dan Bahasa.
“Jadi kami semua adalah sebagai duta budaya dan duta bahasa,” kata dia. Dengan fungsi itulah dibangun kemitraan-kemitraan dengan sekolah sekolah yang ada di Rusia termasuk dengan beberapa universitas ternama yang ada di negeri Beruang Merah itu.
Sebagai wujud kecintaan terhadap Sultra, kata Asni, Juli 2017 lalu, SIM berhasil membawa sekitar 28 orang Rusia berkunjung ke beberapa sekolah di Kota Kendari termasuk ke UHO yang telah membangun mitra dengan beberapa universitas di Rusia.
“Saya berdarah Bugis Mandar, suami saya berdarah Moronene. Kami lahir di Kendari. Makanya kami merasa berkewajiban untuk memperkenalkan bahwa Indonesia bukan hanya ada Bali, Jakarta, Papua tetapi Indonesia juga punya Sultra yang kaya budaya, wisata laut yang indah dan memesona,” urainya.
Sebenarnya, kata istri Sudirham ini, guru-guru asal Rusia yang ke Kendari, Juli lalu sudah dijadwalkan ke Baubau. Tapi karena keterbatasan waktu sehingga dibatalkan. Padahal, persiapan sudah matang.
“Para guru, siswa dan dosen yang akan berkunjung sudah dibekali pengenalan wisata alam, kuliner dan budayanya termasuk lagu Tana Wolio dan Lulo serta lagu lagu Sultra lainnya,” tukasnya.
Tak banyak waktu yang dimiliki Asni Isnawati tadi siang saat menjawab beberapa pertanyaan lenterasultra.com. “Maaf ya, nanti kita lanjut lagi. Saya ada kunjungan sekolah, ini sudah dijemput,” katanya menutup percakapan.
Mereka yang penasaran silahkan klik link ini : https://web.facebook.com/tiatieya.princesssilalottdsangattd/videos/1455583514557918/
Penulis : Abdi Mahatma