LENTERASULTRA.com-Nyawa Joko Saptono akhirnya bisa diselamatkan tim dokter dari RS Siloam, Baubau. Perawatan intensif plus operasi yang dilakukan terhadap Ketua Pengadilan Negeri (PN) Baubau itu berjalan sukses. Kini, kondisi hakim Joko sudah lebih baik.
“Setelah dilakukan operasi dengan cermat dan intensif, kondisi Pak Ketua (Ketua PN Baubau) kini sudah membaik,” Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Daniel Widya Mucharam, Kapolres Baubau memberi penjelasan resmi kepada media, sore (14/11) tadi di rumah jabatan Ketua PN Baubau, tempat dimana sang hakim ditemukan bersimbah darah, Selasa dini hari.
Hakim Joko ditemukan terluka parah di tempat tidurnya, dini hari tadi. Ia diduga melakukan aksi bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangan dan perutnya. Meski spekulasi itu sudah berkembang luas, Kapolres mengaku masih harus mendalami apa yang terjadi.
“Yang jelas, kondisi beliau saat ini sudah membaik. Setelah ditangani serius pihak RS Siloam. Pak Ketua dioperasi selama tiga jam, sejak pukul 12.00 Wita, dan selesai sekitar 15 menit lalu,” kata Kapolres, yang memberi penjelasan itu sekitar pukul 16.00 Wita.
Secara resmi, AKBP Daniel menuturkan bahwa Ketua PN Baubau itu memang ditemukan dalam kondisi terluka parah, di tangan dan di perut. Beberapa benda tajam juga ditemukan di samping tubuhnya. Ada gunting, pisau dan cutter.
“Untuk sementara, kami belum bisa menyebut itu kejadian apa. Apakah percobaan bunuh diri atau bagaimana. Kita mau cek sidik jari di TKP dulu, untuk dicocokan. Kita tahu, di rumah hanya ada dua orang yang tinggal yakni Pak Ketua dan istri,” kata Kapolres.
Pengganti AKBP Suryo Aji ini menjelaskan, saat ini pihaknya baru meminta keterangan tiga orang saksi. Mereka adalah istri Ketua PN Baubau dan dua orang petugas polisi yang pertama kali melakukan pertolongan. Barang bukti di lokasi kejadian juga sudah diamankan.
Sementara itu, petang tadi, Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Sultra, Gatot Suharnoto SH tiba di Baubau untuk membesuk bawahanya itu. Ia langsung ke RS Siloam untuk melihat langsung kondisi hakim Joko.
Saat diminta komentarnya, Gatot mengaku belum mengetahui kejadian yang sebenarnya. Ia memilih menunggu penjelasan resmi dari Kapolres setelah dilakukan pemeriksaan. “Apakah percobaan bunuh diri atau bukan, saya belum bisa pastikan,” katanya.
Spekulasi adanya masalah internal di PN Baubau, juga tak diketahui oleh Gatot. Ia mengaku akan melakukan pendalaman terlebih dahulu.
Tadi pagi, sebelum berangkat ke Baubau, Gatot sempat menjelaskan beberapa hal kepada jurnalis lenterasultra.com yang menemuinya di kantor PT Sultra di Kendari. Ia mengaku, pertama kali mendapat informasi insiden itu dari Humas PN Baubau, bahwa Joko Saptono melakukan percobaan bunuh diri.
Menurut Gatot, ini adalah peristiwa pertama yang ia ketahui dimana seorang pimpinan pengadilan melakukan aksi percobaan bunuh diri. “Beliau itu ada di Kendari, Jumat lalu. Ada pertemuan dengan seluruh pimpinan PN se Sultra disini,” kata Gatot.
Makanya, ia kaget saat pertama kali mendengar kabar soal ini. Terkait penyebabnya, ia juga mengaku belum tahu. “Tapi kalau soal beban kerja, mestinya tidak seperti ini. Inikan adalah risiko kita sebagai pimpinan. Kalau pekerjaan itu harusnya dibagi ke semua bawahan,” kata Gatot.
Sebagai pimpinan, menurutnya, harusnya bisa membagi peran, sebagai unsur pimpinan daerah, kepala keluarga dan juga sebagai hakim. “Mudah-mudahan ini adalah kejadian yang terakhir. Jangan ada lagi saya dengar di Sultra begini,” tandasnya.(astil)