LENTERASULTRA.com-Ruang salat di rumah dinas Ketua Pengadilan Negeri (PN) Baubau jadi saksi bisu aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Joko Saptono SH, Ketua PN Baubau, Selasa (14/11) dini hari tadi. Selembar sajadah di ruang itu terlihat banyak ceceran darah, dan di samping sajadah tersebut tergeletak pisau cutter.
Berdasarkan laporan yang masuk dan diterima Kompol Dolfi Kumaseh, Kepala Sub Bidang Pengelola Informasi dan Dokumenttasi (Subbid PID) Polda Sultra, ketika petugas tiba di rumah dinas Joko Saptono, memang ditemukan banyak jejak ceceran darah.
“Salah satunya di ruang salat. Di atas sajadah itu banyak lumuran darah termasuk ada cutter dan gunting tergeletak,” kata Dolfi. Selain itu, di di atas tempat tidur juga ditemukan bercak darah termasuk di dapur dan di kamar mandi.
Hakim Joko Saptono baru setahun bertugas di Baubau. Ia menduduki posisi itu sejak November 2016 lalu, menggantikan hakim Slamet Riadi SH yang dimutasi ke Sragen, Jawa Tengah. Serah terima jabatannya digelar, 8 November 2016 silam.
Saat ini, hakim Joko sedang dirawat intensif di RS Siloam, Baubau. Tak ada akses masuk untuk sekadar melihat dimana hakim kelahiran 31 Oktober 1968 itu dirawat. Petugas rumah sakit tak mengijinkan siapapun yang tidak berkepentingan masuk, hanya sampai di lobby rumah sakit.
Desas-desus yang beredar di kalangan jurnalis, percobaan bunuh diri ini dipicu masalah internal pekerjaan. “Masih kita dalami brother,” singkat AKBP Daniel Widya Mucharam, Kapolres Baubau saat dikonfirmasi soal masalah ini.
Yang jelas, dugaan percobaan bunuh diri itu terjadi di Rujab Ketua Pengadilan Negeri Baubau, di Jalan Jambu Mete, Kelurahan Batulo, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, dini hari pukul 02.30 Wita. Polisi dibuat sibuk saat dini hari itu. Tim Identifikasi Satreskrim Polres Baubau membawa beberapa alat bukti di dalam sebuah plastik bening besar, saat keluar rumah menjelang azan subuh.
Kompol Dolfie Kumaseh, Kasubbid PID Humas Polda Sultra mengutip laporan yang ia terima dari Baubau, hakim Joko Saptono ditemukan terkapar oleh petuga patroli Polres Baubau. Ketika ditemukan, sudah dalam keadaan terluka di pergelangan tangan kiri dan diperut. “Ada irisan di dua titik itu,” kata Dolfi.
Saat kejadian, istri Ketua PN itu, Soefijana sedang tidur. Tak ada anak-anak pasangan ini karena semuanya diluar kota. Dolfi menambahkan, petugas patroli yang melintas di depan rumah dinas, dihentikan seorang perempuan dan meminta tolong untuk melihat suaminya di dalam rumah.(abdi)