ADP Bergelar Bangsawan, Siska Jadi Permaisuri

Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (kanan) saat disematkan peci sebagai simbol pemberian gelar Anakia Pombodisino Lipuwuta i Kandari

LENTERASULTRA.com-Beban moral yang diemban seorang Adriatma Dwi Putra (ADP) kini kian berat. Segala tindaktanduknya saat ini harus benar-benar mencerminkan diri sebagai sosok teladan. Saat ini, selain sebagai Walikota Kendari, ia juga baru saja dianugerahi gelar bangsawan.

Resminya, ADP disematkan gelar kehormatan sebagai Anakia Pombodisino Lipuwuta i Kandari atau Bangsawan muda pemimpin negeri Kendari. Gelar itu disematkan Mokole Laiwoei X, Irwan Tekaka Sao Sao, tadi siang di aula Bertaqwa Kantor Walikota Kendari.

Selain ADP, sang istri, Siska Karina juga ikut menerima penyematan gelar sebagai seorang permaisuri. Prosesi sakral ini disaksikan tamu undangan dari Bokeo Mekongga, Raja Tiworo, Raja Muna, Raja Wawoni’i, dan Mokole Poleang Moronene.

Pemberian gelar bangsawan kepada ADP dan permaisuri kepada Siska, dilakukan setelah pengukuhan pengurus adat Kerajaan Laiwoei. Pangeran Mahkota Kerajaan Laiwoei Kendari, Anakia Lipu Endry Tekaka Saosao, menjelaskan, hadirnya Kerajaan Laiwoei di Kendari dapat merajut sinergitas menuju ketahanan budaya dan bangsa.

“Kita ini bukan hanya melaksanakan ritual-ritual atau adat-adat. Akan tetapi dalama program kami akan mengeksplor wisata yang bersejarah. Nah inikan dapat mempromosikan daerah, dengan mengangkat kembali potensi wisata sejarah yang ada di Kota Kendari ini,” jelas Putra Mahkota Kerajaan Laiwoei itu.

Ada salah satu ritual yang menarik, yang juga diikuti dengan sakral oleh Walikota ADP. Ritual tersebut merupakan ritual adat dari suku Tolaki, yang dikenal dengan sebutan “Mosehendiolu”.

Ritual itu dibawakan dalam setiap hajatan besar. Yang bermakna untuk meminta restu kepada sang pencipta sehingga kegaiatan atau hajatan bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, umatnya terhindar dari tolak bala.

“Ritual inilah yang kita persembahkan kepada tamu-tamu agung dalam hal ini raja-raja yang hadir dalam pengukuhan ini. Dulunya dilaksanakan para leluhur ketika buka lahan baru, masuk rumah, dan bangun rumah. Hingga saat ini merupakan ritual ada yang harus tetap ditampilkan dalam setiap hajatan besar,” papar Anakia Lipu Endry Takaka.

Pemerintah Kota memberikan apresiasi pada pelaksanaan acara pengukuhan pengurus Dewan Adat Kerajaan Laiwoei Kendari, yang mana hal ini merupakan salah satu wujud dari pelestarian keragaman budaya di Kota Kendari.

Kata politisi PAN itu, dengan dilibatkan dirinya dengan diberi gelar sebagai Anakia Pombodisino Lipuwuta I Kandari, maka secara langsung melegitimasi dia untuk ikut berperan serta kelestarian dan keberagaman adat-adat di Kota Kendari.

Bagi dia, hadirnya dewan adat Kerajaan Laiwoei Kendari dapat memperkokoh silaturahmi dan rasa persatuan serta pesaudaraan. Apalagi, Kota Kendari memiliki ragam budaya dari berbagai daerah di Sultra yang terus dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

ADP berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk ikut berperan serta menjaga dan melestarikan keberagaman adat di Kota Kendari. Ia juga menghimbau kepada generasi pewaris agar melanjutkan keberagaman tersebut yang telah terbingkai dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Saya senang dengan sejarah. Karena dengan sejarah, kita dapat mengenal kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu,” pungkas ADP. (isma)

 

ADPbangsawan