LENTERASULTRA.com-Dukungan partai politik yang banyak memang bukan jaminan bagi seorang calon kepala daerah untuk memenangkan kompetisi politik. Tapi setidaknya, itu bisa membuktikan bahwa ia memang piawai di bidang politik, dan mahir memainkan bidak yang sulit tertebak.
Demikianlah analogi untuk menggambarkan seorang Asrun. Calon Gubernur Sultra itu memilih bekerja senyap, tapi kini sudah mengantongi dukungan resmi tiga partai dengan kursi yang sangat besar di DPRD Sultra. Setelah PAN, PKS, kini ia sudah mengantongi dukungan PDIP.
Restu PDIP itu diserahkan, siang tadi di markas partai berlambang moncong putih ini di Jakarta. Asrun dan Hugua hadir untuk menerima rekomendasi yang diteken Ketua DPP, Bambang DH dan Sekjend, Hasto Kristiyanto.
Surat itu tertanggal 6 November dengan nomor 3478/IN/DPP/XI/2017. Tanpa lampiran dengan perihal rekomendasi. Ada tiga point utama dalam surat yang diawali dengan kata kebanggaan PDIP….Merdeka..!!!
Di pengatarnya tertulis bahwa DPP PDIP setelah mempelajari perkembangan di DPD PDIP Sultra dan demi kepentingan partai secara umum, maka rapat DPP tertanggal 26 Oktober, memutuskan lima hal.
Pertama, merekomendasikan kepada Dr Asrun untuk dijadikan Cagub Sultra, dan Ir Hugua untuk dijadikan Cawagub Sultra periode 2018-2023.
Kedua, menginstruksikan DPD PDIP Sultra untuk mendaftarkan pasangan Asrun-Hugua ke KPU. Ketiga, menginstrukskan semua kader untuk mengamankan, menjalankan dan memperjuangkan terpilihnya pasangan ini.
Keempat, kepada mereka yang tidak menjalankan amanat itu dan melakukan aktivitas diluar kebijakan ini, akan mendapatkan sanksi organisasi. “Bila terdapat kekeliruan rekomendasi ini akan diperbaiki,” demikian bunyi poin lima rekomendasi yang diserahkan Juliari Batu Bara, Bendahara Umum PDIP.
Sementara itu, Ketua Bapilu DPD PDIP Sultra, Nur Salam Lada mengakui bahwa rekomendasi partainya terhadap pasangan Asrun-Hugua sudah diserahkan siang tadi di markas DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Jakarta.
“Iya, diserahkan Bendahara Umum DPP PDIP, Pak Jualiari Batubara,” kata Nur Salam, beberapa saat lalu kepada lenterasultra.com. Rekomendasi itu, kata dia, diterima langsung Asrun-Hugua.
Terkait isi rekomendasi yang belum dibubuhi tandatangan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, menurut Wakil Ketua DPRD Sultra ini, model surat dukungan terhadap calon di partainya memang seperti itu. Hanya diteken Ketua DPP dan Sekjend.
“Kan itu sifatnya internal. Pemberitahuan kepada partai di daerah bahwa untuk Pilgub Sultra, pasangan Asrun-Hugua yang diusung. Setelah ini, surat itu akan kami sampaikan kepada kader-kader di Bumi Anoa,” katanya.
Legislator asal Dapil Buton Raya ini menegaskan, tanda tangan Megawati Soekarnoputri baru akan dibubuhkan diformat pendaftaran ke KPU nantinya. “Kan sekarang KPU belum buka pendaftaran. Kalau sudah buka, rekomendasi itu tinggal diubah tanda tangannya,” tambah Nur Salam.
Ia meminta agar publik tidak lagi membuat spekulasi bahwa rekomendasi tersebut masih bisa berubah nama pasangannya saat ke KPU. Katanya, di PDIP tidak mengenal istilah Surat Keputusan (SK), tapi rekomendasi. “Jadi nama Asrun-Hugua itu final di PDIP,” pungkasnya. (abdi mahatma)