RSUD Kendari Diterpa Kabar Ada Bayi Tertukar

Direktur RSUD Kendari, dr Asridah Mukadim menunjukan dokumen riyawat perawatan terhadap ibu bernama Hasmita yang menyebut rumah sakit keliru memberi label kelamin ke bayinya

LENTETASULTRA.com-Seorang ibu bernama Hasmita shock saat pihak RSUD Kendari datang ke rumahnya, di daerah Abeli, Selasa (31/10) lalu. Perempuan berusia 33 tahun ini kaget karena para petugas medis membawa jasad bayi berjenis kelamin pria kepadanya.

Hasmita belum ikhlas menerima. Bukan apa-apa, ketika ia melahirkan, 23 Oktober lalu di RSUD Kendari, ia menerima surat keterangan lahir dari pihak rumah sakit yang menyatakan anaknya berjenis kelamin perempuan.

Saat lahir, bayi itu memang tidak stabil kondisinya. Selama tujuh hari terakhir, hingga kemudian meninggal, ia ada di ruang perawatan khusus. “Keterangan lahirnya perempuan, kenapa yang datang jadi mayat, ke rumah sudah bayi laki-laki,” heran Ruslan, paman dari Hasmita.

Dijelaskan Ruslan, keponakannya melahirkan pada 23 Oktober 2017.  Pihak keluarga hanya mengetahui bahwa jenis kelamin bayi tersebut perempuan. Namun saat telah meninggal pada tanggal 31 Oktober kemarin, telah berubah menjadi bayi Laki-laki.

Pihak keluarga, hanya ingin memperjelas bahwa bayi tersebut benar bayinya Hasmita atau bukan. “Kita mau lakukan tes DNA, biar jelas itu anaknya Hasmita atau bukan, agar tidak terjadi lagi masalah dikemudian hari,” ucap Ruslan.

Saat dikonfirmasi pihak RSUD Kota Kendari, tidak membenarkan isu bahwa ada bayi yang tertukar. Namun pihaknya mengakui adanya kelalaian administrasi oleh salah seorang perawat, sehingga mengakibatkan kesalah pahaman kelauarga pasien terhadap rumah sakit.

“Tidak ada bayi yang tertukar, seperti kabar yang telah beredar di publik. Itu tidak benar, karena tidak ada bayi yang tertukar,” ungkap Direktur RSUD Kota Kendari, dr. Asridah saat ditemui diruang kerjanya, Rabu 1/11/2017 siang tadi.

Dia mengakui bahwa masalah tersebut sebenarnya berada pada penerbitan surat keterangan lahir, yang diduga terjadi kekeliruan yang dilakukan oleh salah seorang perawat yang ikut menangani kelahiran Hasmita.

“Kami mengakui ini kelalaian kami sehingga masalah ini timbul karena salah melingkari pada pilihan laki-laki atau perempuan pada form keterangan lahir bayi. Mungkin perawat tersebut kecapean makanya sampai salah melingkari keterangan jenis kelamin dari bayi tersebut,” sesal Asridah.

Surat keterangan lahir yang dikeluarkan pihak rumah sakit, dimana tertera bahwa bayi yang dilahirkan Hasmita adalah perempuan. Tapi saat meninggal, jasad yang dibawakan ke keluarga berkelamin laki-laki

Untungnya, pihak RSUD telah melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga Ny. Hasmita, serta menunjukan bukti kebenaran jenis kelamin bayinya. “Kami sudah menunjukan semua bukti rekam medis bayi Hasmita. Dan mereka telah menerima kebenaran itu. Alhamdulilkah masalah ini sudah selesai,” tuturnya.

Kalau soal laporan keluarga Hasmita pada pihak berwajib, tambahnya, pihak RSUD tidak mempermasalahkannya, karena bukti yang dimiliki cukup kuat untuk menyatakan kalau itu bayinya.
“Kalau persoalan melapornya pada polisi, itu tidak jadi masalah. Kita punya cukup bukti yang menyatakan itu bayi laki-laki milik ibu Hasmita,” tambahnya.

Dia mengatakan, bayi Hasmita lahir dalam kondisi tidak sehat dan kurang normal. Dan ukurannya sangat kecil berbeda dengan bayi normal pada umumnya. Sempat dilakukan perawatan selama seminggu tetapi tidak bisa tertolong dan meninggal pada 31 Oktober kemarin.

“Kami juga sudah mencoba sebaik mungkin namun Tuhan berkehendak lain. Dikarenakan memang kondisi anak Hasmita tidak sehat,” tuturnya.

RSUD Kota Kendari telah menjamin keabsahan kepemilikan setiap bayi yang lahir di RSUD tersebut. Asridah menjamin setiap bayi yang lahir tidak akan pernah tertukar.

“Tidak akan ada bayi yang tertukar, karena saat lahir bayi langsung diberi pengenal berupa gelang yang tertera nama ibunya. Kemudian berat dan panjang setiap bayi juga tertera pada masing-masing tempat bayi,” bebernya.(isma)

Editor : Abdi Mahatma

bayirumah sakit