The Real Ali Mazi is Back

FOTO : SUWARJONO/LENTERASULTRA.com
Pasangan Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) saat acara deklarasi pencalonan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra periode 2018-2023 mendatang

“Jangan pilih pemimpin yang salah. Pilih yang sudah berpengalaman,”

ALI MAZI

LENTERASULTRA.com-Cinta masyarakat Sultra terhadap Ali Mazi masih sangat besar. Deklarasi pencalonannya sebagai Gubernur Sultra periode 2018-2023 yang ia gelar, Kamis (19/10) siang tadi adalah bukti sahih bila mantan Gubernur Sultra era 2003-2008 itu masih punya tempat di hati rakyat Bumi Anoa.

Arena deklarasi di pelataran MTQ Square siang tadi berubah jadi lautan manusia. Ribuan orang dari berbagai wilayah di Sultra sudah memadati tempat itu sejak pukul 12.00 WITA. Padahal, acara baru akan dimulai pukul 13.30 Wita.

Nuansa biru dan kuning, sebagai representasi warna partai pendukungnya, Nasdem dan Golkar menjadi latar utama panggung megah arena deklarasi. Memang tak terlihat atribut Partai Golkar, tapi roh beringin tetaplah terlihat, dengan hadirnya Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid.

Pukul 13.30 Wita, iring-iringan rombongan Ali Mazi akhirnya hadir. Ia bersama Lukman Abunawas, bakal calon wakil Gubernur yang digandengnya bertarung di Pilgub Sultra nanti. Keduanya ditemani Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid, dan petinggi DPP Nasdem, Viktor Laiskodat.

Gemuruh suara massa menyambut kedatangan sang idola langsung membahana. Gairah pendukung Ali Mazi kali ini seolah memberi sinyal kuat kepada para calon rivalnya di Pilgub, bahwa inilah sejatinya kekuatan seorang Ali Mazi.

“The Real Ali Mazi is Back,” kata seorang pria yang kebetulan berdiri di samping jurnalis media ini. Ia adalah seorang aktivis pergerakan yang simpati dengan Ali Mazi. Baginya, mantan Ketua Nasdem Sultra itu benar-benar kembali untuk memimpin Sultra. Tak hanya sekadar kembali, tapi benar-benar dengan persiapan yang jauh lebih matang.


Ajang Pilgub bukanlah arena pertarungan pertama pria asal Pulau Buton itu. Tahun 2003 lalu, lewat pemilihan di DPRD Sultra, ia menang dan jadi gubernur bersama Yusran Silondae, sebagai Wakilnya. Tahun 2008, saat masih berstatus petahana, ia tak bisa mempertahankan posisinya. Nur Alam pemenang Pilgub.

Di Pilgub 2012 lalu, Ali Mazi kembali maju. Meski dukungan kepadanya cukup besar, tapi ia tak bisa meneruskan asa. KPU Sultra memutuskan dirinya tak bisa berkontestasi karena dukungan parpolnya tak cukup memenuhi syarat. Nah, tahun 2017 ini ia kembali. Tak sekadar kembali, tapi the real back

Acara kemudian digelar. Satu persatu tokoh membawa orasi politiknya. Mulai dari Viktor Laiskodat hingga Nurdin Halid. Hingga tiba saatnya Ali Mazi yang tampil, gemuruh massa makin riuh. Mereka seperti menyambut seorang satria yang baru pulang dari medan laga, membawa kemenangan.

Ali Mazi kemudian tampil di depan massa. Ia berdiri berdampingan dengan Lukman Abunawas, Sekprov Sultra. “Saya bersama Pak Lukman Abunawas hadir di tengah masyarakat untuk membangun Sultra,” lantang Ali Mazi.

Bahana suaranya memantul di tiap gendang telinga para simpatisannya. Ia bilang, tak ingin ke Sultra untuk menjual jabatan tapi mau mengemban amanah. “Jangan pilih pemimpin yang salah. Pilih yang sudah berpengalaman,” katanya.

Penekanan ini terasa penting disampaikannya. Bicara pengalaman, Ali Mazi sudah pernah jadi gubernur Sultra selama lima tahun. Sedangkan sang Wakil, pernah 10 tahun jadi bupati di Konawe dan kini menjadi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra.

“Saya minta saudara-saudaraku hati-hati memilih Gubernur dan Wakil Gubernur. Apalagi yang baru coba-coba tetapi pilih yang sudah berpengalaman. Kami hadir untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Sultra,” tegas suami Agista Ariani ini.

Kata dia, hari ini adalah permulaan. Namun dia percaya dengan kekuatan yang dibawa dalam pertarungan Pilgub nanti. Dia yakin kekuatan NasDem total untuk AMAN begitupun dengan Golkar dan Partai Bulan Bintang.  AMAN adalah akronim dari Ali Mazi-Lukman Abunawas.

“Soal orasi visi dan misi, saya tidak perlu banyak menjanjikan. Kiranya masyarakat bisa melihat pengalaman kami. Lukman merupakan birokrat yang sejati. Saya kira sudah ada bukti saat menjadi Gubernur dulu, seperti bandara dan tugu MTQ yang hari ini menjafi ikon Sultra,” pungkas Ali Mazi.

Diamankan 364 Personil

Mengurusi ribuan massa yang padat di MTQ Square bukan pekerjaan mudah. Aparat kepolisian pun turun dengan kekuatan ratusan personilnya. “Ada 364 anggota yang ikut mengamankan jalannya kegiatan deklarasi ini,” kata Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jemi Junaedi.

Kapolres Kendari itu menjelaskan, 364 personil itu terdiri dari 80 petugas dari Polda Sultra sedangkan sisanya adalah personil Polres Kendari.

“Kami mengerahkan anggota sebanyak ini dengan tujuan untuk tetap bisa menetralkan massa deklarasi dengan tetap menjaga kondisi yang kondusif,”  ungkapnya.(isma/astil)

Editor : Abdi Mahatma

Ali MaziCagub