LENTERASULTRA.com-Ali Mazi langsung terbahak-bahak saat lenterasultra.com menghubunginya, meminta tanggapan soal aksi unjuk rasa menolak dirinya sebagai calon gubernur usungan Golkar, di Kantor DPD Golkar Sultra, Kamis (12/10) siang.
“Sudahlah, tidak menarik membahas itu (demo). Urusan Cagub ini kan urusan DPP, dan keputusan sudah dibuat. Sekarang saya fokus persiapan deklarasi 19 Oktober, dan memenangkan Pilgub nanti,” begitu Ali Mazi menanggapi aksi unjuk rasa penolakan dirinya di Golkar.
Jika ada pihak yang menganggapnya tidak melalui mekanisme, mantan Gubernur Sultra ini menyebut itu sebagai sebuah kesalahan besar. Faktanya, nama dia masuk ke DPP dan itu langsung diusul Ketua Golkar Sultra, Ridwan Bae.
“Saya dengan Pak Ridwan ini kan bersahabat. Kami tidak ada masalah kok. Saya ulangi, urusan Cagub itu urusan DPP dan DPD Golkar provinsi. Ini bukan domain DPD kabupaten/kota,” katanya Ali Mazi.
Menurut mantan Ketua Nasdem Sultra itu, aksi unjuk rasa tadi siang digerakan oleh pihak-pihak diluar Golkar yang iri karena dirinya sudah mendapat dukungan dari DPP untuk maju Cagub.
“Sultra ini tidak bisa dibangun dengan demo-demo. Kalau kalau bersaing dengan saya, jangan suruh orang demo. Kasian teman-teman di daerah. Bersaing itu yang cerdaslah,” tandasnya, sembari tetap tertawa kecil.
Bagi Ali Mazi, yang terpenting saat ini adalah memenangkan Pilgub dan itu diawali dengan menggelar deklarasi 19 Oktober nanti di Kendari. Ia sudah malas membahas lagi soal rekomendasi, karena baginya itu sudah kelar. DPP Golkar merekomendasikan dirinya.
“Kalau ada yang bilang saya tidak berkomunikasi dengan kader-kader Golkar di daerah. Kan nanti ada waktunya. Kita urus dulu yang di DPP, baru kita turun ke lapangan. Jangan buru-buru,” kata Ali Mazi.
Kata dia, partai manapun, jika di tingkatan atas sudah memutuskan, di daerah wajib menataati. Itu artinya, Golkar juga wajib memenangkan dirinya dan semua mesin partai harus bergerak.
“Jadi, nda usahlah kita bahas yang demo tadi. Ini sudah milenial, zaman kecerdasan. Kalau demo yang kita urus, tidak maju Sultra itu. Padahal sekarang saatnya kita bicara bagaimana Sultra sejajar dengan daerah lain,” pungkas suami Agista Ariani ini.(abdi)