LENTERASULTRA.com-Belum hilang dari ingatan orang Kendari tentang kejang-kejang massal lebih dari 80 anak akibat mengonsumsi pil Paracetamol, Carisoprodol dan Cafein (PCC), pertengahan September lalu, tragedi itu ternyata kembali berulang.
Jumat (6/1) tadi, sebelum masjid-masjid di kota ini mengumandangkan azan salat Jumat, dua orang anak beda usia dibawa kerabatnya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari. Gejalanya nyaris sama. Berhalusinasi, bahkan tak sadarkan diri.
Dua korban itu teridentifikasi bernama Andi, yang baru berusia 11 tahun dan Andriansyah. Ironisnya, Andi yang teridentifikasi beralamat di Nambo ini, masih kelas 5 SD.
“Anakku kejang-kejang di rumah, saya bawa di RS Abunawas (RSUD Kota Kendari) tapi langsung diarahkan ke RSJ,” aku Suartin, ibu dari bocah belia ini. Dari pengakuan Suartin, Andi ini dicecoki PCC oleh kawan si anak.
Korban yang bernama andi di sinyalir mengkonsumsi PCC dikarenakan dikasih oleh temannya kata ibunya suartin 30 tahun yang ditemui di RS jiwa.
Sedangkan Andriansyah, juga dibawa oleh ibunya ke RSJ, siang tadi. Pemuda yang tinggal di daerah Watulondo ini diduga mengonsumsi PCC sampai 22 butir. Ia semaput dan nyaris dijemput ajal.
“Sebelum dia kejang, dia bilang habis telan 22 butir PCC. Habis itu dia tidak sadar mi,” kata ibu Andriansyah, dengan wajah ketakutan. Ia langsung membawa anaknya di RSJ dan kini dirawat di UGD.
“Ini penjual PCC banyak kasian pak, bukan hanya anak-anak, biar ibu-ibu jual juga begini, kenapakah polisi dia tidak bisa tangkap mereka itu? Akhirnya anakku kena juga,” sindir Hanifah, ibu Andriansyah.
Menurut pengakuannya, anaknya semalam terlihat sangat menakutkan. Mendadak tidak sadar, lalu bangun bertingkah aneh. “Makanya saya langsung bawa ke rumah sakit,” getir suara perempuan berusia 42 tahun ini.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak rumah sakit terkait kejadian ini. Para tenaga medis di RSJ terlihat cukup sibuk mengurusi lagi dua korban yang diduga korban PCC ini.(astil)
Editor : Abdi Mahatma