LENTERASULTRA.com-Masa pensiun Aswad Sulaiman setelah jadi Bupati di Konawe Utara (Konut) tak bisa ia nikmati dengan tenang. Setelah sempat terseret masalah hukum di Kejati, karena dugaan korupsi pembangunan kantor bupati, kini ada lagi perkara baru.
Sejak Senin (2/10) pagi, rumah megahnya di jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, disambangi beberapa orang yang ditengarai adalah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Belum ada informasi resmi mengenai masalah apa yang membawa penyidik komisi anti rasuah itu menyambangi rumah Aswad.
Pantauan lenterasultra.com, rumah megah berlantai dua dengan arsitektur modern itu terlihat lengang dari luar. Hanya puluhan jurnalis yang terlihat menunggu perkembangan. Diintip lewat pintu pagar, ada dua polisi bersenjata menjaga di depan sebuah pos, tepat di sebelah pintu pagar yang tingginya lebih dua meter itu.
Sekitar pukul 15.00 Wita, seorang pria setegah baya keluar tergesa-gesa. Ia berjalan ke sebuah lorong di samping rumah besar Aswad. “Saya tetangganya. Hanya diminta menyaksikan,” kata pria yang mengaku bernama Iskandar itu, sembari berjalan tergesa.
Ia mengaku ada tujuh orang dengan rompi khas KPK di dalam rumah itu, sedang melakukan pemeriksaan. “Tidak ada Pak Aswad (tuan rumah), hanya Pak Lurah yang dampingi petugas,” katanya, lalu menyelinap masuk kembali ke dalam rumah Aswad.
Sebelum masuk, ia sempat mengaku sudah tiga jam berada di dalam rumah tersebut. “Masih banyak penyidik di dalam. Saya hanya disuruh jadi menyaksikan,” katanya.
Seorang warga, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Aswad itu mengaku melihat keramaian di rumah tersebut sejak pukul 09.00 Wita. Penglihatannya, ada sekira 9 unit mobil, yang masuk di pelataran rumah Aswad.
“Sempat ramai tadi sebelum ditutup itu pagar. Mereka datang 9 mobil. Tiga mobil polisi. Di depan rumah tadi, sebelum mereka masuk. Sekarang saya tidak tahu mi berapa yang ada di dalam,” kata perempuan yang meminta namanya tak usah ditulis.
Menurut perempuan berusia 50 tahunan itu, Aswad memang jarang terlihat di rumah tersebut, dan memang lebih sering sepi. “Mungkin karena terlalu besar ya, makanya kita tidak tahu apa yang ada di dalam,” katanya, terkekeh.
Yang pasti, beberapa pekan sebelumnya, ia sempat melihat Aswad Sulaiman datang menyaksikan penimbunan sebuah lahan, miliknya tepat bersebelahan dengan kediaman megahnya tersebut.
Belum ada informasi resmi terkait perkara apa hingga ada penyidik KPK di rumah Aswad Sulaiman itu. Yang pasti, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto mengakui adanya tim KPK yang telah datang meminta pengawalan dari pihak Polda Sultra.
Sunarto bilang, ada empat anggota dari Direktorat Shabara empat orang dan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) dua orang yang ikut memback up.(baim)
Editor : Abdi Mahatma