Dua Koper Dibawa KPK Keluar dari Rumah Mantan Bupati Konut

LENTERASULTRA.com-Setelah sekitar delapam jam mengobok-obok rumah mantan Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya keluar.

Sekira pukul 17.30, satu persatu kendaraan yang ditumpangi para penyidik itu meninggalkan tempat. Sayang, tak ada informasi apapun dari para pria dengan rompi khas KPK itu. Jumlah mereka tak kurang dari tujuh orang.

Informasi yang diperoleh, para penyidik itu membawa dua koper besar berwarna hitam dari rumah mewah di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu tersebut. Diduga, koper itu berisi dokumen penting yang dibutuhkan untuk penyelidikan sebuah perkara.

Mobil-mobil para penyidik itu langsung berlalu, meski coba didekati puluhan jurnalis. Satu-satunya potongan informasi hanya datang dari Lurah Lalolara, Polingai.

Lurah Lalolara, Polingai diwawancarai jurnalis setelah meninggalkan rumah Aswad Sulaiman

“Saya tidak tahu masalah apa. Kapasitas saya hanya mendampingi tim KPK saja di dalam. Hanya KPK yang berhak bicara,” kata Polingai, yang langsung dikerubuti wartawan saat hendak menyalakan mesin motornya yang terparkir sejak siang di depan rumah Aswad.

Tak banyak yang sempat diceritakan Polingai karena mendadak seorang pria yang diduga keluarga Aswad Sulaiman mendekati Lurah Lalolara itu. “Pak Lurah..Pak Lurah, pergi mi,” teriak pria itu.

Dikutip dari laman Tempo.co, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan pihaknya akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut. “Akan ada konferensi pers pada waktunya nanti,” kata Agus saat di konfirmasi, Senin, 2 Oktober 2017.

Seperti diketahui, sejak Senin (2/10) pagi, rumah megah Aswad di jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, disambangi beberapa orang yang ditengarai adalah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

FOTO BAIM/LENTERASULTRA.com
Suasana di pelataran rumah Aswad Sulaima saat penyidik KPK sedang melakukan pemeriksaan

Belum ada informasi resmi mengenai masalah apa yang membawa penyidik komisi anti rasuah itu menyambangi rumah mantan Bupati Konawe Utara itu.

Pantauan lenterasultra.com, rumah megah berlantai dua dengan arsitektur modern itu terlihat lengang dari luar. Hanya puluhan jurnalis yang terlihat menunggu perkembangan.

Diintip lewat pintu pagar, ada dua polisi bersenjata menjaga di depan sebuah pos, tepat di sebelah pintu pagar yang tingginya lebih dua meter itu.

Sekitar pukul 15.00 Wita, seorang pria setegah baya keluar tergesa-gesa. Ia berjalan ke sebuah lorong di samping rumah besar Aswad. “Saya tetangganya. Hanya diminta menyaksikan,” kata pria yang mengaku bernama Iskandar itu, sembari berjalan tergesa.

Ia mengaku ada tujuh orang dengan rompi khas KPK di dalam rumah itu, sedang melakukan pemeriksaan. “Tidak ada Pak Aswad (tuan rumah), hanya Pak Lurah yang dampingi petugas,” katanya, lalu menyelinap masuk kembali ke dalam rumah Aswad.

Sebelum masuk, ia sempat mengaku sudah tiga jam berada di dalam rumah tersebut. “Masih banyak penyidik di dalam. Saya hanya disuruh jadi menyaksikan,” katanya.

Seorang warga, yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Aswad itu mengaku melihat keramaian di rumah tersebut sejak pukul 09.00 Wita. Penglihatannya, ada sekira 9 unit mobil, yang masuk di pelataran rumah Aswad.

“Sempat ramai tadi sebelum ditutup itu pagar. Mereka datang 9 mobil. Tiga mobil polisi. Di depan rumah tadi, sebelum mereka masuk. Sekarang saya tidak tahu mi berapa yang ada di dalam,” kata perempuan yang meminta namanya tak usah ditulis.

Belum ada informasi resmi terkait perkara apa hingga ada penyidik KPK di rumah Aswad Sulaiman itu. Yang pasti, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto mengakui adanya tim KPK yang telah datang meminta pengawalan dari pihak Polda Sultra.

Sunarto bilang, ada empat anggota dari Direktorat Shabara empat orang dan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) dua orang yang ikut memback up.(baim)

Editor : Abdi Mahatma

aswadkonut