Satu Jamaah Haji Kendari Tertinggal di Arab

WD ISMAWATI/LENTERA SULTRA.com
Suasana saat jamaah haji asal Kota Kendari tiba di asrama haji Kendari, Minggu (24/9)

–  Pergi 454 Orang, Pulang 452 jamaah
– Tiga orang pulang dalam kondisi sakit, dan dijemput  ambulance

LENTERASULTRA.com-Kerinduan itu buncah jadi tangis. Pelukan kemudian jadi simbol pereda kangen. Romansa humanis itu tersaji di pelataran asrama haji Kendari, saat 452 orang jamaah haji asal Kota Kendari menjejakan kakinya kembali di kampung halaman.

Rombongan tamu Allah itu sudah 40 hari berada di tanah suci, Makkah. Minggu (24/9), pagi mereka kembali menghirup udara kota ini. Bahagia tentu saja. Apalagi, sanak keluarga yang menanti, telah membentang tangan siap memungkasi rindu.

Tak peduli gerah. Kerabat para jamaah haji ini rela berdesakan, mencari posisi paling depan hanya agar bisa melihat wajah kerabat mereka dari dekat. Begitu bus pengangkut jamaah tiba di asrama haji, sekira pukul 11.00 Wita, histeria langsung terjadi.

Sejak pagi mereka memang sudah berbondong-bondong menyambangi Asrama Haji untuk menunggu kedatangan keluarganya. Unik memang, padahal mereka yang dari tanah suci itu pasti kembali ke rumah masing-masing. Dan sudah pasti bertemu.


“Saya bersyukur bisa kembali ke Kendari,” ucap Subhan, ST, satu dari 252 jamaah yang tiba tadi pagi. Selama lebih dari 40 hari, menurutnya, punya banyak kesan religi yang dalam. “Alhamdulillah ibadah saya lancar,” kata pria yang juga anggota DPRD Kota Kendari itu.

Kebahagian Subhan dan ratuan jamaah haji yang tiba, tentu tak dirasakan kerabat dua jamaah haji yang sempat ikut berangkat, awal Agustus lalu, yakni Darwis dan Andi Nur Alam.

“Saudara kita Darwis meninggal dunia. Sedangkan Andi Nur Alam, terpaksa kami tinggalkan di tanah suci karena sakit. Ia sekarang dirawat di RS Al Qadri Madinah,” H Syamsuri, Kepala Kementrian Agama Kota Kendari menjelaskan.


Jadi, kata dia, dari 454 orang jamaah yang berangkat, hanya 452 yang kembali, Minggu (24/9). Khusus yang masih tertinggal di tanah suci, jadi tanggung jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Madinah.

“Jamaah tersebut (Andi Nur Alam) memiliki riwata penyakit gula sehingga tidak bisa banyak bergerak. Kita doakan semoga cepat sembuh dan pulang kembali bersama keluarganya,” doa Syamsuri.

Pejabat kelahiran Pulau Kabaena ini menjelaskan, kloter 19 yang tiba pagi tadi ditebangkan tiga kali penerbangan dari Bandara Hasanuddin Makassar menuju Bandara Halu Oleo Kendari. Penerbangan pertama memuat sebanyak 145 jamaah haji, penerbangan kedua menampung 160 jamaah haji dan ketiga 147 jamaah haji.

“Kami selaku penyelenggara, apalagi saya juga ikut terlibat sebagai bagian dari jamaah, sangat bersyukur perjalanan lancar dan kondisi jamaah juga semakin membaik setibanya di embarkasi Makassar. Dari Madinah banyak yang menggunakan kursi roda, tiba di Makassar tinggal tiga orang yang memang tidak sehat,” ucapnya

Tiga orang itu, tambah pria ramah itu, dijemput menggunakan ambulance karena harus berbaring. Ada yang menderita stroke, sesak napas dan jantung. Selain dari tiga jamaah tersebut, yang lainnya semua kondisinya sehat.

“Saya juga bersyukur pelaksanaan haji kali ini sangat baik. Semua jamaah kita layani dengan baik pula sehingga merasakan kenyaman selama perjalanan ibadah haji kurang lebih selama 40 hari,” pungkas Syamsuri.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Kendari menyiapkan tujuh buah bus dan tiga ambulance dalam penjemputan jamaah haji asa Kota Kendari. Sebagian tergabung di kloter 20 yang akan tiba pada 25 September. (Isma)

Editor : M. Rioddha

hajiKota Kendari