LENTERASULTRA.com-Gemuruh tepuk tangan membahana dari arena Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) Partai Golkar Sultra, begitu Uking Djasa, Ketua Golkar Muna Barat, mewakili pimpinan Golkar dari 17 kabupaten/kota di Sultra menyebut nama LM Rusman Emba sebagai salah satu figur yang layak diusung jadi Calon Gubernur Sultra.
Bisik-bisik kemudian menguatkan tepuk tangan itu. Beberapa kader menyebut bahwa Bupati Muna itu pantas. Bagaimanapun Rusman pernah lama “hidup” di Golkar. “Wajar kalau dia diusulkan partai ke DPP,” sebut seorang kader yang mengaku dari Kolaka.
Sabtu (23/9) siang, Partai Golkar mendadak menggelar Rapimdasus. Ternyata agendanya maha penting. Ridwan, Ketua Golkar Sultra menyampaikan pengunduran dirinya dari bursa Cagub Sultra. Golkar kemudian mengubah haluan. Nama LM Rusman Emba dan Asrun disepakati untuk diajukan ke DPP agar diusung Golkar di Pilgub.
“Tentu, saya berterima kasih dan menyampaikan apresiasi atas dukungan Partai Golkar. Itu berarti, peluang kami dianggap potensial menang Pilgub. Tidak mungkin partai sebesar Golkar mengambil keputusan seperti itu jika alasannya subjektif,” begitu Rusman, menanggapi putusan Golkar.
Bupati Muna ini sadar, bahwa dukungan tersebut pastilah punya alat ukur yang memadai. Tidak saja karena ia pernah lama di Golkar, bahkan sampai kini masih punya banyak kawan di partai itu, tapi tentu saja karena ia punya nilai elektoral yang baik di masyarakat Sultra.
Bagaimana dengan keinginan Golkar agar anda meneken beberapa komitmen? Penggagas tagline Peradaban Baru itu sama sekali tidak keberatan, khususnya soal mendorong percepatan pemekaran beberapa daerah otonom di Sultra.
“Saya ini pernah di DPD. Tahu soal proses, mekanisme dan prosedur pemekaran. Kami juga paham siapa pemangku kebijakan yang berwewenang untuk hal-hal itu. Saya kira itu (pemekaran) bukan sesuatu yang terlalu sulit untuk diwujudkan, dan saya siap jika diberi kesempatan bersama Golkar,” papar mantan anggota DPD RI ini.
Rusman juga tak keberatan dengan komitmen bisa membantu membesarkan Partai Golkar. Kelak, jika ia jadi Gubernur, identitas partai pengusungnya pastilah tak akan ia abaikan begitu saja. Dan, sudah jadi aturan tak tertulis, bila seorang kepala daerah biasanya memang terafiliasi dengan partai politik, minimal secara moral.
“Saya siap bekerja sama dengan partai manapun, termasuk tentu saja Partai Golkar. Iklim demokrasi yang baik pasti akan kita buka agar kontestansi politik itu bisa berjalan sehat,” tukas mantan Ketua DPRD Sultra itu.
Sementara itu, Ketua Golkar Konawe Kepulauan (Konkep), Muh Farid, memastikan bahwa nama LM Rusman Emba dan Asrun memang jadi usulan para pimpinan partai di tingkat kabupaten/kota yang diajukan ke DPP. Tidak ada nama lain yang mengerucut ketika dibahas internal.
Terkait potensi diubahnya usulan itu di DPP, termasuk bilamana DPP tak mengambil dari dua nama itu, sebagai kader, Farid mengaku pasti loyal. “Tapi kami akan berusaha menjaga usulan itu. Caranya, kami akan mengawalnya sampai ke DPP nanti. Kami hanya berharap agar calon Golkar tidak lahir diluar dua nama itu,” anggota DPRD Konkep itu berharap.(isma)
Editor : M Rioddha