Telan Enam Butir PCC, Remaja Kendari Dijemput Maut

Ilustrasi Pil PCC

LENTERASULTRA.com-Teror maut yang ditebar pil Paracetamol, Carisoprodol dan Cafein (PCC) di Kota Kendari ternyata belum berhenti. Puluhan orang yang sempat terpapar pengaruh obat terlarang itu belum bisa dianggap urusannya kelar.

Buktinya, satu orang remaja lagi bernama AW dilaporkan meninggal dunia, setelah menjalani perawatan lama di RS Bahtermas. Siswa salah satu SMA di Kota Kendari ini dijemput maut setelah diduga menkonsumsi 6 butir PCC secara bersamaan, dan koit.

AW menambah daftar korban meninggal akibat PCC menjadi empat orang. menyusul N, RI dan MW yang tewas delapan hari lalu. AW dilaporkan menghebuskan nafas terakhir, Kamis 21 September 2017 lalu, setelah sembilan hari menjalani perawatan medis.

Hasil pemeriksaan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN), menyebut jika sebelum meninggal AW baru saja mengkonsumsi 6 butir PCC.  “Korban diberi pil oleh tetangganya. Teman korban ini juga sempat dirawat. Kemudian menyusul AW. Korban dirawat di tiga rumah sakit, dan terakhir di RS Bahteramas,” kata Kepala BNN Kota Kendari, Hj Murniaty.

Menurut Kepala BNN, korban overdosis dengan jumlah obat tersebut. Ditambah lagi korban terlambat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Korban kata Murniaty, diketahui mengonsumsi pil PCC karena mengigau saat tidur.

“Berhalusinasi dan sering mengigau. Saat mengigau itu korban sebut diberikan PCC,” beber perempuan ini. “Ini karena kamu. Kamu berikan saya PCC,” kata Murniaty menirukan korban saat mengigau. Informasi ini diperolehnya dari keterangan keluarga korban.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sultra, sekaligus pimpinan RS Bhayangkara Kendari, membenarkan jika AW adalah korban pil PCC. Hasil pemeriksaan mereka menemukan gejala sakit karena PCC.

“Untuk mengetahui secara rinci itu harus pemeriksaan darah dan urine. Tapi saat kami melihat kondisinya dengan kelakuan korban yang berhalusinasi kami simpulkan itu karena pil PCC,” kata AKBP dr. Ubaidilah, kepada awak media.

Lebih lanjut Ubaidillah mengatakan, AW dirawat di RS Bhayangkara hanya beberapa jam. Kemudian dirujuk ke RS Bahteramas. Selain AW katanya ada tiga korban lain yang mereka rawat. Namun dalam kesempatan itu Ubaidillah tidak menyebutkan siapa nama mereka.”Saya tidak tahu pasti. Namun AW itu memang pasien kami sebelumnya. Dan kondisiinya (sakit) memang karena PCC,” ujarnya.

Sementara di rumah duka, di daerah Anggoeya, orang tua korban belum bisa memberikan keterangan. Mereka masih dalam suasana duka dan tidak menyangka anak mereka meninggal karena obat-obatan.

Paman korban bernama Rendy mengatakan bahwa AW memang satu dari puluhan korban pil PCC di Kendari. “Iya dikasi sama temannya. Sekarang masih di periksa juga sama polisi,” katanya sambil berlalu.(egi)

Editor : M Rioddha

narkobaPolisi