“Kami tahu apa yang terjadi di negeri ini soal laten komunis. Tapi kami tidak perlu menjelaskan secara detil. Kami tahu kapan kami harus bergerak”
Gatot Nurmantyo,
Panglima TNI
LENTERASULTRA.com-Instruksi Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo untuk dilaksanakannya pemutaran film G30 S/ PKI, rupanya sudah dijalankan oleh sejumlah Korem di Indonesia. Salah satunya di Korem 143 Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara, sudah berlangsung pemutaran film yang belakangan kembali memantik kontroversi di tanah air.
Bahkan pemutaran film G30S PKI di Sultra, terjadi hingga di seluruh Kodim yang masuk dalam wilayah hukum Korem 143 HLO. Hal ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Korem 143 HLO, Mayor Inf Azwar Dinata, Jumat 22 September 2017 siang tadi. Katanya untuk di Korem 143 HLO sudah beberapa kali dilakukan nonton bareng (Nobar) pemutaran film G30S PKI.
“Sudah dua kali kami melakukan pemutaran. Sesuai instruksi panglima bahwa ini sebatas untuk mengenang kembali sejarah masa lalu,” kata Azwar melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hal ini dipastikan tidak akan menambah atau memunculkan kembali kebencian masyarakat. Menurutnya pemutaran film G30S PKI tersebut pula dilakukan dengan beberapa tokoh masyarakat di Sultra.
“Hanya imbauan saja. Kami tidak mengundang. Tidak jadi masalah namanya juga mengenang sejarah. Sesuai kata panglima bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah,” penegasannya.
Untuk di Kodim-kodim sendiri katanya juga sudah mulai dilaksanakan pemutaran filmnya. Puncak kegiatan pemutaran film tersebut katanya akan dilaksanakan pada akhir bulan ini yaitu 30 September 2017 nanti. “Yang masuk dalam wilayah kita, Kodimnya juga putar film. Semuanya tidak ada masalah,” katanya.
Seperti diketahui, Panglima TNI Gatot Nurmantyo menegaskan agar bangsa Indonesia harus tetap waspada terhadap laten komunis. Pemutaran film G30 S/PKI adalah perintahnya, sebagai salah satu upaya mengingatkan kepada bangsa ini akan masa silam yang kelam untuk tidak terulang kembali.
Panglima mengatakan, pemutaran Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30S/PKI) adalah untuk mengingatkan kepada seluruh anak bangsa dan generasi muda, jangan sampai peristiwa yang sama terulang kembali karena sangat menyakitkan. Ini juga dalam rangka menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah bagi seluruh anak bangsa, khususnya generasi muda Indonesia.
“Saya tidak berpolemik dan hanya meneruskan sejarah yang terjadi saat itu kepada generasi muda. Kalau menurut sejarah tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?” ujarnya, Senin (18/9) lalu usai melakukan ziarah di makam Bung Karno bertempat di Jalan Candi Surawana No 10, Bendogerit, Blitar, Jawa Timur, seperti dikutip di berbagai media.
Pada kesempatan tersebut, Gatot juga menyampaikan bahwa Presiden RI pertama Bung Karno pernah mengatakan, jangan lupa Jas Merah (Jangan Sesekali Melupakan Sejarah) dan jangan lupa jasa-jasa para Pahlawan.
Dengan demikian, tujuan pemutaran Film G 30 S/PKI bukan untuk mendiskreditkan siapa yang salah, dan bukan untuk menumbuhkan dendam. Tetapi memberikan gambaran jangan sampai peristiwa yang pahit dan hitam tersebut terjadi lagi.
Dengan menyaksikan Film G 30 S/PKI, hendaknya jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh. Untuk itu, mari kita meningkatkan persatuan dan kesatuan supaya tidak terulang lagi peristiwa yang menyedihkan itu,” harap mantan Kasad tersebut.(egi)
Editor : M Rioddha