16 Pengedar PCC Sudah Ditangkap

FOTO EGI/LENTERA SULTRA
Kabid Humas Polda Sultra. AKBP Sunarto (tengah) merilis informasi terbaru soal penangkapan pengedar PCC, siang tadi. Dia didampingi Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi, (kedua dari kiri)

LENTERASULTRA.com-Data terakhir korban teler massal akibat mengonsumsi obat PCC yang diduga oplosan, mencapai 83 orang. Angka itu  rupanya berbanding lurus dengan pengedar barang terlarang itu.

Hingga saat ini, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara sudah berhasil menangkap 16 orang pengedar dan penyuplai pil PCC, yang diduga menjadi penyebab puluhan remaja di Kota Kendari mengalami gangguan mental, kejang-kejang dan mengamuk.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto dalam rilis perkembangan terbaru penanganan kasus Pil PCC di Kendari, Senin 18 September 2017 pagi tadi.

“Kami telah memeriksa 50 orang saksi dan menetapkan 16 orang tersangka. Kemudian dari 16 tersangka disidik dalam 10 laporan polisi,” kata Sunarto.

16 orang tersangka tersebut rinciannya perempuan 4 orang dan 12 orang laki-laki.
Adapun Inisial para tersangka yakni, RS, FA, ST, MR, WY, AM, PS, HS, ES, AC, SR, AR, HP, AR, JP, dan SS.

“Barang bukti yang berhasil disita. adakah 5.000 butir obat, 1.647 tramadol, 3.043 PCC, Promet 738 butir. Ada juga, uang Rp 7 juta dan HP merk Samsung,” rincinya.

Motif dari pengakuan tersangka kata Sunarto, desakan ekonomi dan tergiur keuntungan. Membeli satu kaleng pil PCC yang jumlahnya 1.000 butir dengan harga 600 ribu, memberikan keuntungan hingga Rp 1 juta. “Kepada para tersangka kami jerat Pasal 197 junto Pasal 196 tentang kesehatan, ancaman hukuman 16 tahun penjara,” tegasnya.

Wadir Narkoba Polda Sultra, AKBP La Ode Aris menambahkan, penyalahgunaan obat-obatan ini sudah terjadi sejak tahun 2016. Merekapun juga sudah melakukan penindakan baik yang pengedar maupun penggunanya.

“Jaringan ini masih pendalaman, akan ditindaki sampai para produsen barang. Untuk sekarang baru sebatas sampai pada penyuplai,” katanya. (egi)

Editor : Yanti Aprilianti

narkobaPCCPolisi