Empat Anggota Pol PP Bombana Kesetrum, Satu Meninggal Dunia
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Korps Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara kini sedang berduka. Salah seorang personilnya bernama Syahdatun meninggal dunia saat sedang bertugas melakukan pengamanan pelantikan anggota DPRD Bombana periode 2024-2029. Ia dijemput ajal setelah tersengat listrik saat memindahkan sebuah tenda bersama beberapa rekannya. Tiga kawannya, meski juga ikut kesetrum, tapi nyawanya bisa terselamatkan. Syahdatun, kendati sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tidak lagi bisa tertolong.
Tragedi di hari pelantikan anggota DPRD Bombana itu terjadi di pelataran kantor Bupati Bombana, sekira pukul 09.30 Wita, Selasa (1/10/2024). Usai mengikuti upacara peringatan hari kesaktian Pancasila di kantor bupati, empat personil Polisi Pamong Praja yakni Syahdatun, Kusnadi, Hasanuddin dan Hakim Waris melanjutkan tugas pengamanan pelaksanaan pelantikan DPRD Bombana.
Empat aparat penegak Perda ini lalu menuju salah satu tenda sarnafil berwarna putih di sisi selatan kantor bupati. Di tenda yang terletak diantara jalan masuk menuju kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) dan sekretariat daerah itu, keempatnya ditugasi mengamankan akses kendaraan dan tamu undangan pelantikan yang masuk melalui pertigaan jalan tersebut. Disela-sela melaksanakan tugas, diantara mereka bersepakat untuk memindahkan posisi tenda sarnafil.
Keempatnya lalu menuju empat tiang besi yang menopang tenda sarnafil. Mereka kemudian mengangkat tenda mengarah ke dekat badan jalan. Baru beberapa langkah memindahkannya, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dan menyebabkan warga yang melintas terkejut. Bersamaan dengan itu, keempat personil Pol PP ini terlihat terlempar sekitar puluhan centi meter dari posisi tiang tenda yang mereka pegang.
Setelah dicek, bunyi ledakan tersebut ternyata berasal dari kabel telanjang bertengangan tinggi yang bersentuhan dengan besi yang menonjol dibagian tengah atap tenda. “Saat mengangkat tenda, keempatnya sepertinya tanpa sengaja menyentuh kawat telanjang yang memanjang dari pintu masuk kantor bupati menuju gedung sekretariat daerah,” kata Sudarmin, salah satu warga yang melihat kejadian tersebut.
Supriadi, Kepala Bidang Trantib Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Bombana mengatakan, saat peristiwa naas itu terjadi, dia menjadi salah seorang yang berada dibawah tenda. Supriadi bercerita, saat kejadian, dirinya baru saja selesai menyantap makanan di bawah tenda.
“Selesai makan saya istrahat sejenak sambil merokok. Tiba-tiba empat anggota saya ini sepakat mau pindahkan tenda karena posisinya terlalu panas. Begitu mau dipindahkan langsung terdengar ledakan. Personil saya ini juga ikut terlempar. Ternyata tenda yang mereka angkat menyentuh kabel listrik diatas tenda,” cerita Aji, sapaan akrab Supriadi, saat ditemui disela-sela rumah duka personilnya bernama Syahdatun.
Supriadi mengaku juga sempat panik melihat empat personilnya yang sudah terbaring di dekat tiang tenda. Dia juga takut untuk mendekat karena khawatir masih ada aliran listrik. Namun dari beberapa rekannya yang terbaring, dia melihat diantara sepatu mereka terlihat robek seperti dimakan api.
Supriadi bilang, peristiwa naas ini membuat duka bagi dia dan rekan-rekannya sesama personil Pol PP. Karena rekannya yang meninggal dunia akibat tersengat listrik itu, dikenal sebagai personil PP yang baik, loyal dan taat saat diberi tugas melakukan pengamanan. “Almarhum Syahdatun ini menjabat salah satu kepala seksi di Pol PP,” sambungnya.
Lantas bagaimana dengan tiga personilnya yang juga tersengat listrik? Supriadi mengatakan, sore kemarin dirinya baru saja menjenguk ketiganya di RS Tanduale. Aji bersukur karena ketiga sudah bisa berkomunikasi dan mulai membaik. “Mudah-mudahan tidak ada apa, dan semoga ketiganya lekas pulih kembali,” harapnya.
Penulis : Adhi