Riuh Guru Mutasi, Dikbud Bombana : Itu Dipromosi ke Sekolah Favorit

1,449

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Bombana, Andi M Arsyad (paling kanan) dalam sebuah acara kedinasan beberapa waktu lalu. Pejabat ini sedang jadi sorotan karena mengeluarkan nota tugas pindah kepada seorang guru yang dikaitkan karena politik. Tapi Arsyad membantahnya. FOTO :ADHI

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bombana akhirnya merespon keriuhan soal mutasi seorang guru bernama Hj Nurbaya, yang dipindahkan dari tempatnya mengajar selama ini di SDN 26 Toari, Bombana ke SDN 08 Kasipute. Mutasi itu ramai dan dibumbui kontroversi karena disangkutpautkan dengan hingar-bingar politik. Kabarnya, mutasi itu diterimanya usai suami sang guru, hadir di acara silaturahmi salah satu kandidat kepala daerah.

“Sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik. Pindah tugasnya Bu Hj Nurbaya itu murni karena kami mau memberikan ruang dan waktu mengajar kepada yang bersangkutan,” tepis Andi Muhammad Arsyad, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana yang meminta secara khusus lentersultra.com merilis pernyataannya tersebut, sekaligus meluruskan desas-desus yang terjadi di masyarakat.

Andi Arsyad sekali lagi menegaskan jika nota tugas yang diberikan itu tidak terkait dengan politik. Perpindahan guru SDN 26 Toari Buton ke SDN 08 Kasipute juga sekaligus menjadi promosi bagi guru yang bersangkutan karena sekolah yang kini ia ditugaskan adalah salah satu sekolah favorit di Bombana. “Itu murni promosi buat yang bersangkutan,” tegas mantan Kepala Dinas Sosial ini.

Kadis Dikbud Bombana ini menjelaskan, nota tugas kepada salah seorang guru SD tersebut itu juga mengacu pada data seharusnya ada lebih kurang (SALK) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan data SALK, SDN 26 Toari Bombana kelebihan guru sementara di SDN 08 Kasipute, sedang kekurangan tenaga pengajar.

“Jadi kalau ada isu diluar merupakan hukuman, itu keliru. Kalau hukuman, guru yang bersangkutan tidak dipindahkan di daerah terpencil atau daerah yang sulit untuk diakses komunikasi maupun transportasi. Ini murni promosi,” katanya.

Andi Arsyad menambahkan, SDN 08 Kasipute merupakan salah satu SD favorit di Ibu Kota Bombana. Meski menyandang status favorit, sejak April lalu, sekolah ini kekurangan guru. Bahkan di bulan April itu, kepala sekolah di SD 8 Kasipute mengajukan permohonan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk penambahan guru. Kurang lebih dua bulan diajukan, pihaknya baru memenuhi permintaan kepala sekolahnya.

“Notas tugas guru dari SD Toari Buton itu juga untuk memenuhi kekurangan guru di SD favorit tersebut. Jika ada lagi sekolah yang mengajukan kekurangan guru, kita akan distribusikan lagi dari sekolah-sekolah yang kelebihan guru. Tapi semua ini mengacu pada data SALK,” ungkap Andi Arsyad saat ditemui di kantor Ombudsman RI Perwakilan Sultra, Kamis pagi, 7 Juni 2025.(adv)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU