Dukung Program Transpolitan, 30 Mahasiswa UGM Laksanakan KKN di Muna Timur

806
Sekda Muna, Edy Uga, (dua rdai kiri) dan Kepala Bappeda Muna, La Mahi bersama tim survei lokasi dari UGM dan Kemendikbudristek usai menggelar rapat penentuan lokasi KKN UGM pada 25 Juni mendatang di Desa Latompa, Muna Timur. Foto : Istimewa

 

 

RAHA, LENTERASULTRA.COM – 30 Mahasiswa Universitas Gajah Mada bakal menggelar kuliah kerja nyata di Desa Latompa, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Mereka direncanakan tiba pada 25 Juni 2022 dan akan melaksanakan KKN selama 50 hari.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah, Kabupaten Muna, La Mahi mengungkapkan pelaksanaan KKN tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama antara Pemkab Muna, UGM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“KKN ini salah satu bentuk tindak lanjut kerjasama Pemda Muna dengan UGM,” jelasnya.

La Mahi menambahkan, lokasi KKN yang ditempatkan di Desa Latompa merupakan keputusan bersama Pemda, UGM dan Kemendikbudristek. Tim UGM yang didampingi tim Kementerian Pendidikan juga sudah melakukan peninjauan lapangan di Latompa pekan lalu. Pemilihan Desa Latompa juga terkait dengan sosialisasi program pengembangan transmigrasi di kawasan Muna Timur Raya (Mutiara) yang telah ditetapkan sebagai percontohan nasional oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrai.

“UGM yang putuskan di Desa Latompa, sudah disurvei dan diputuskan dalam rapat bersama di Bappeda,” paparnya.

Dalam KKN tersebut, mahasiswa UGM diharapkan dapat melakukan penelitian dan sosialisasi terkait empat komoditas utama yang akan dikembangkan di kawasan transmigrasi Mutiara. Antara lain komoditas kelapa, sapi, mete dan hasil laut. KKN tersebut akan dilakukan tiga gelombang dan tahap pertama akan dibiayai oleh UGM.

“Tiga gelombang, masing-masing Pemda, UGM dan Kementerian membiayai satu gelombang. KKN pertama di bulan Juni ini dibiayai Kementerian dulu, nanti bulan Oktober lagi baru gelombang kedua,” tambahnya.

Selain program KKN, Pemkab Muna sebelumnya juga sudah bekerjasama dengan UGM khususnya dengan Fakultas Geografi dan Kementerian Desa PDTT dalam penyusunan master plan Trans Science Technopark Kawasan Transmigrasi Mutiara Kabupaten Muna. Penyusunan masterplan dilakukan dalam dua tahap yakni tahun 2019 dan 2021 lalu.

Pihak UGM yang dihubungi terpisah, Samsul Maarif, mengungkapkan mahasiswa KKN direncanakan tiba di Muna tanggal 25 Juni. Adapun KKN ini diikuti mahasiswa semester enam dengan empat klaster keilmuan yakni Kesehatan, Teknik, Agro dan Sosiohumaniora.
Selama di Muna Timur, mahasiswa KKN akan menjalankan program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi dan budaya.

“Ada banyak program disana, salah satunya melaksanakan pelatihan dan pemberdayaan warga berbasis adat dan budaya. Kami akan mendorog pembentukan organisasi penggerak yang akan bekerjasama menjalankan program KKN di Mutiara. Output organisasinya bisa menjalankan program berbasis aset, budaya dan potensi ekonomi,” paparnya.

Samsul menguraikan, pihaknya merasa cocok dengan lokasi KKN di Desa Latompa karena karakteristik sosial kemasyarakatan dan potensi ekonominya yang cukup baik. Masyarakat di Mutiara secara umum dinilainya memiliki aset budaya yang beragam. Itu menjadi perhatian khusus mahasiswa KKN.

Ia menambahkan, KKN di Mutiara merupakan periode kedua yang dilaksanakan UGM. Setelahnya, KKN serupa akan dilaksanakan pada periode Oktober-November.  Untuk KKN periode pertama dibiayai oleh UGM. Sedangkan Kementerian membiayai item kegiatan pelatihan.

Ia optimis KKN kerjasama UGM, Kemendikbud dan Pemda Muna bisa sukses setelah melihat sambutan Pemkab dan masyarakat saat survei lokasi, pekan lalu.

“Kami harapkan kerjasama semua pihak agar program KKN ini bisa sukses dan memberi dampak konkret untuk masyarakat Mutiara dan Muna pada umumnya,” ujarnya.

 

(Ode)

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU